Diandra baru akan di pindahkan ke ruang perawatan, di antar oleh salah satu perawat menggunakan kursi roda, dengan Raka yang berada di gendongannya.
Sampai dia sangat terkejut melihat ada Avisea, Jie, Kak Jeffrey, Bia, Yudhis dan satu orang tidak terduga. Arkan.
Ah, mereka pasti memberi tahu Arkan.
Juyeon ingin maju menghampiri Diandra untuk membantu perawat mendorong kursi roda Diandra. Tapi tertahan karna laki-laki yang tidak Juyeon ketahui apa hubungannya dengan Diandra maju terlebih dahulu.
Berjongkok di hadapan Diandra yang kini justru membuang muka.
"Ra," panggilan lirih itu, membuat Juyeon sadar kalau laki-laki yang sekarang berada di hadapan Diandra adalah mantan suaminya, oh atau Juyeon belum mengetahui fakta bahwa Diandra dan Arkan belum resmi bercerai?
"Maaf, maaf udah ninggalin kamu." Ujar Arkan, menunduk sembari menatap bayi kecilnya yang sedang memejamkan mata.
"Maaf karna terlambat tau soal dia juga. Maaf untuk semuanya Diandra. Andai kamu kasih tau aku lebih cepet soal dia, aku pasti gak akan gegabah kaya begini." Ujar Arkan, dia benar-benar tulus meminta maaf, sampai memohon dihadapan Diandra dan bayi mereka.
Diandra menunduk. Menahan air matanya yang sudah berada di pelupuk matanya.
Semua orang terdekat Diandra dan Arkan terdiam. Seperti memberikan ruang untuk Arkan berbicara pada Diandra.
"Dan, terima kasih." Ujar Arkan tulus pada Diandra.
"Terima kasih karna udah berjuang sendiri untuk bayi kita. Terima kasih udah bikin dia tetep ada. Maaf gak bisa di samping kamu waktu kamu mengandung dia." Ujar Arkan, tangan laki-laki itu bahkan tidak segan mengelus pipi anak laki-lakinya.
"Bayi kita, sudah di adzanin?" Tanya Arkan pada Diandra.
"Udah." Jawab Diandra pelan.
"Oh ya, sama siapa?" Tanya Arkan heran.
"Kak juyeon."
Entah kenapa, Juyeon merasa senang namanya di sebut oleh perempuan yang sudah dia temani berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi mungil bernama Raka, tadi.
"O-oh." Arkan merasa canggung mendengar nama Juyeon.
"Dia juga yang udah temenin aku di ruang persalinan." Ujar Diandra, lagi.
Rasanya, dada Arkan seperti di hantam batu besar, sesak luar biasa. Ada laki-laki lain yang jauh lebih sigap menemani istri nya di ruang persalinan daripada dirinya sendiri. Tapi ini bukan saat nya Arkan merasa cemburu, dia hanya sedikit iri saja.
"Oh, aku akan berterima kasih dengan dia nanti, karna udah nemenin istri ku melahirkan." Ujar Arkan sembari tersenyum.
"Sus, biar saya aja ya yang bawa dia ke ruang perawatan." Ujar Arkan.
Perawat mengangguk, bergeser untuk mengubah posisi nya dengan Arkan.
Arkan mendorong pelan kursi roda yang di naiki oleh Diandra, belok ke dalam ruang rawat kelas atas, kemudian membantu Diandra pindah ke ranjang dengan cara menggendong nya.
"Hati-hati," Diandra mengangguk, membenarkan posisi nya di atas ranjang.
"Bisa naikin sandaran ranjang ku?" Tanya Diandra.
Arkan sontak mengangguk, menuruti apa yang Diandra mau. Menaikan sandaran ranjang menjadi setengah bersandar.
"Cucu ibun ganteng ya, mirip Papi." Ujar Bia, memuji betapa tampan cucu laki-laki pertamanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA [✓]
RomanceNCT alternatif universe | Mark Lee (complete✓) Tentang Diandra yang menjadi pengantin pengganti. Starting : 11 Desember 2020 Ending : 5 Maret 2021 ASMARALOKA Written by Watermeyeon ©2020