ASMARALOKA [✓]

EPILOG

"Ibun, adek nina bangun."

Diandra yang sedang memasak makan malam di dapur buru-buru mematikan kompor dan berjalan menuju kamarnya.

"Makasih kakak, kamu tunggu di depan dulu ya sayang, Ibun mau boboin adek nina lagi." Ujar Diandra.

"Oke bun."

Raka yang berusia lima tahun itu menuruti perintah sang Ibu. Berjalan menuju sofa dan menyalakan televisi yang sudah di atur ke tayangan anak-anak. 

Anak kedua Diandra dan Arkan lahir tiga bulan yang lalu, seorang bayi perempuan yang lahir secara normal pada tanggal 14 November 2026. Tepat saat ulang tahun Diandra yang ke 26 tahun.

Karenina Faruna Agasa. Panggilannya sebatas nina. Hanya Nina karena Raka suka nama Nina.

"Nina bobo oh Nina bobo." Begitu nyanyian Raka setiap melihat adik nya ingin tidur.

"Kakak, Ibun?"

"Ayah!!!"

Raka loncat dari sofa, berlari ke arah sang Ayah yang baru saja kembali bekerja.

"Hai anak ayah, kamu sendirian aja?" Tanya Arkan.

Raka mengangguk, "iya, Ibun lagi boboin adek nina." Ujarnya.

Arkan mengangguk, "oh begitu."

"Ayah ke kamar dulu sebentar ya, abis ini nemenin kakak nonton tv." Ujar Arkan.

Raka mengangguk. "iya ayah."

Arkan kemudian berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaian kerjanya.

"Udah pulang yah?" Tanya Diandra ketika melihat Arkan memasuki kamar.

"Baru aja," jawab Arkan.

"Kakak masih di depan?"

"Iya, lagi nonton."

Diandra bangun dari kasur setelah Nina tertidur lagi dengan pulasnya.

Menghampiri Arkan yang berdiri di depan lemari sedang memilih baju ganti.

Perempuan itu kemudian memeluk Arkan dari belakang.

"Kenapa hm?" Tanya Arkan.

Mencoba bertanya dengan apa yang terjadi pada istrinya. Pasti ada yang salah, atau ada sesuatu yang ingin perempuan itu sampaikan.

Enam tahun hampir tujuh tahun bersama, membuat Arkan sadar betul gerak-gerik istrinya kalau sedang ingin bercerita.

"Aku cuma kangen kamu." Ujar Diandra.

Arkan balik badan, belum sempat mengganti kemeja nya dengan kaos. Dia kemudian memeluk Diandra.

"Maaf ya, akhir-akhir ini aku sibuk terus." Ujar Arkan.

Diandra mengangguk, "gak papa. Cuma, kakak sama adek kayanya kangen ayah nya."

"Ibun nya kakak sama adek juga kangen sama ayah." Sambung perempuan 26 tahun itu.

Arkan kemudian tersenyum, mencuri satu kecupan di bibir manis sang istri.

"Ayah nya kakak sama adek juga kangen sama ibun." Ujar Arkan.

Mereka saling memeluk, menyalurkan rasa lelah satu sama lain setelah seharian ini bekerja dengan pekerjaan kantor. Dan mengurus rumah serta anak-anak.

"Kak," panggil Diandra.

Sudah lama sekali tidak mendengar Diandra memanggilnya dengan sebutan itu, terakhir saat Diandra awal mengandung Nina. Itu artinya sudah hampir setahun yang lalu kan?