Peduli

641 55 43
                                    

*****

"Yaya kamu pusing??"

"Kamu mau makan??"

"Yaya udah minum obat??"

"Yaya mau tidur???"

"Oh atau kamu mau makan buah??"

Itulah suara Ice.Dia menjadi lebih peduli saat Yaya sakit.

"Ice...aku nggak sakit kok, cuma flu dan pusing sedikit aja gara gara siraman air tiba tiba,"-kata Yaya.

Dia tidak enak hati dengan Ice, sepertinya Yaya merepotkan lagi.

"Enggak,gue kan peduli sama Lo,"-kata Ice refleks.

"Hah?!Kamu peduli sama aku??Huwaaa!!!!Ini keajaiban dunia,"-kata Yaya.Dia senang jika Ice bisa menerimanya tinggal di sini.

Rona merah muncul di pipi Ice.

"Apaan sih?! Maksudnya tuh,biar Lo cepet sembuh aja,nanti kalo Lo sakit,siapa yang bersih bersih rumah,gue sih ogah,"-Kata Ice.Dia berbohong.

Senyuman di bibir Yaya hilang,berganti dengan memandang sinis Ice.

"Ku kira kamu peduli,"-Yaya.

''Sudah... Istirahat saja sana,biar aku masak dulu,"-Ice.

Yaya menganggukkan kepalanya,dia tahu jika Ice bisa masak,katanya diajarin sama Om Gempa.

Ice keluar dari kamarnya Yaya.Dia berjalan ke dapur,warna merah di pipinya masih ada.

"Sial!!!Kenapa sih ni mulut main ceplos aja,ya emang sih aku peduli tapi jangan sampai dia tahu aku suka,"-kata Ice.

"Malu banget gue,besok besok kalo ngomong sama Yaya harus punya rem,takut keceplosan lagi,"-Ice.Dia membuka kulkas yang berisi bahan makanan--sayuran,buah,keju,susu,dll--.

Ice akan memasak sayur sop.Karena menurutnya itu lebih mudah.

Sementara itu,Yaya sedang memandangi diari mamanya.Dia hanya punya buku tanpa ada kunci pembukanya.Pertanyaannya,siapa yang menyimpan dan mengunci buku itu??

"Aku penasaran isinya apa,kali aja di dalamnya ada rahasia besar,tapi aku nggak akan bisa buka tanpa kuncinya,"

"Kira kira,ada nggak ya tukang buat kunci,tapi pasti akan lama,huh...baiklah,aku akan mencoba mencari pembuat kunci,"

Yaya menaruh buku itu di lemari kecil samping tempat tidur.

"Kenapa Amy jahat banget sama aku.Apa aku pernah berbuat salah padanya??Tapi kayaknya nggak ada deh,Mama juga gitu,kelihatan banget dia benci aku,aku kira kisah ibu tiri jahat hanya ada di dalam sinetron saja,tapi ada juga,"

Yaya membaringkan tubuhnya,matanya terasa berat, akhirnya dia larut dalam tidurnya.

****

Yaya membuka matanya,dia merasakan ada sesuatu yang dingin menempel di dahinya.Dia melihat Ice sedang mengompresnya.Ah...Ice sangat baik.

"Ice,,,"-panggil Yaya.

Ice menengok Yaya.

"Oh kau sudah bangun ya??Ayo kau makan lalu minum obatnya,"-kata Ice.Dia membantu Yaya untuk berposisi duduk.

"Makasih,"

Ice mengangguk.Kemudian dia mengambil nampan kecil yang berisi makanan.

"Ayo,dimakan,"

Yaya mengambilnya.Dia mulai memasukkan sesuap nasi ke mulutnya.

"Masakan kamu enak loh,kamu bisa jadi cheff,"-puji Yaya.

Hei, Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang