.•°11 °•.

111 13 0
                                    


…★…★…















“Chan...” panggil Yuta.



“MINGGIR PISAHIN KEK DIEM AJA LO!!!” sentak Haechan.



“iya pisahin nya gimana??? Lo gak liat udah baku hantam gitu. Lo mau bonyok??” ujar Jaemin.



“pisahin tinggal pisahin, BACOT.” Jungwoo segera berlari menuju ke tengah lapangan basket. Dimana Taeyong dan Jihoon saling melayangkan tinjuan.



Doyoung sudah sedari tadi pergi ke tengah lapangan untuk menghindari yang namanya, pengeroyokan. Iya, Taeyong tadi hampir saja di keroyok anak wannaone yang datang bersama
Anak stray kids. Ya his best group mate.



Hingga datanglah Sungchan dengan baju taekwondo nya bersama dengan Yohan, anak kelas 12, teman sekelas Jungwoo yang juga ahli dalam ilmu bela diri.



Yohan berlari secepat kilat ke tengah lapangan. Sedangkan Shotaro berlari menuju parkiran motornya untuk mengambil motor. Berjaga-jaga kalau memang Taeyong sudah benar-benar tumbang.



Sungchan berjalan menghampiri Hwang Hyunjin, pemuda berkaos putih polos dengan training hitam dan rambut nya yang panjang hampir seperti Yuta. Bukan tanpa sebab. Namun Hyunjin menyita perhatian Sungchan. Yang ternyata pemuda bermarga Hwang itu tengah mengobrak-abrik isi tas Taeyong. Seakan-akan ada barang penting yang ia cari.



“sopan lo buka-buka tas orang???” sentak Sungchan. Hyunjin pun terkejut akan kehadiran Sungchan yang menurut nya tiba-tiba.



“sapa lo?? Ngatur-ngatur gue. Suka-suka gue lah mau buka tas orang. Emang nya gue takut sama kotoran.” sinis Hyunjin.



Sungchan sudah sabar dengan tangan yang terkepal. Dalam hitungan detik pun. Sudah bisa dipastikan kalau ada sesi baku hantam antara Sungchan dan Hyunjin yang menyusul Jihoon dan juga Taeyong di tengah lapangan sana. Namun sepertinya Sungchan punya tingkat kesabaran yang tinggi.



“gue tanya, sopan lo buka-buka tas orang?? Gue gak butuh seberapa beraninya hadepin gue. Gue tanya seberapa sopan nya lo buka tas yang bukan milik lo!!!” kali Hyunjin sempat takut. Sungguh aura Sungchan yang sedang marah sangatlah menguar kesekitarnya.



“kalo gue bilang, bodo amat, gue gak perduli. Lo mau apa hah!” balas Hyunjin.



Sungchan menganggukkan kepalanya sekali. Matanya menangkap handphone Taeyong yang tergelak miris. Layar handphone nya yang retak tak berbentuk. Dan casing nya yang sudah di injak-injak dengan si pelaku, Hwang Hyunjin.



“ngotak dong. Sekolah dimana lo sampe berani-beraninya masuk ke sekolahan yang jelas-jelas bukan tempat lo bersekolah. Lo bawa otak ‘kan ke sekolah? Atau berceceran di jalan sama akhlak lo ??” tanya Sungchan sinis.



Datanglah Lino sendirian dan langsung memukul rahang Sungchan tanpa aba-aba dari pemuda tersebut. Hingga membuat Sungchan tersungkur. Anak-anak nct lainnya yang ingin mengejar Lino untuk menghentikan aksi Lino yang sangat di luar nalar pun tak bisa. Mereka malah terpaku menatap Sungchan yang kini terkekeh-kekeh.



“akhlah lo kemana? Gak ada adab? Bacot anjing!!!” sentak Lino setelah meniru gaya bicara Sungchan menerjang kembali Sungchan dengan memukul nya membabi buta. Tapi Sungchan pandai menangkis serangan Lino.



“lo harusnya tau malu, Lee know. Setahun tinggal nunggu kelulusan. Lu ngisi setahun penungguan lu dengan kebejatan lu yang kek gini.” Sungchan memutar tangan Lino hingga membuat badan Lino berbalik menghadap Hyunjin yang sudah di amankan oleh Shotaro dan juga Taeil. Diam-diam Taeil mengucapkan istighfar melihat wajah Sungchan yang memar dan bibir nya yang sobek.



‼️move on [revisi]‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang