Kalo boleh berharap, Chenle mau mengubur seseorang atas nama ' Lee Jeno '.
Demi apapun!
Chenle tidak kuat jika orang itu ada di depannya.
Hidup tenang Chenle, kan jadi terganggu...
Dimulai dari Chenle yang 'tidak sengaja' melihat Jeno melakukan iy...
Dengan napas tersenggal, dia melihat sebuah ruangan kelas yang terbuka, dengan buru - buru dia langsung masuk ke sana, dan menutup pintu kelas itu.
Panik? Jelas. Takut malah.
Chenle memilih bersembunyi di bawah meja paling bawah. Semua doa yang Chenle hapal, langsung dia lafalkan dalam hati sekarang.
Tolong! Tolong!! Jangan sampai ketahuan...
STOP! Sebentar? Memangnya apa yang terjadi?
Mari putar waktu sebentar..
"Woi, Chenle... Kagak mau pulang?" tanya seseorang. Mendengar namanya disebut, Chenle langsung menoleh dengan wajah bengong.
Tangannya mengucek matanya beberapa kali, sebelum akhirnya dia menyadari seisi kelas sudah kosong, dan hanya tersisa mereka berdua.
"Sudah selesai ya pelajarannya?" tanyanya, sebelum akhirnya menguap lagi.
"Sudah.. 30 menit yang lalu.." Chenle langsung membuka matanya lebar.
"APA?! KENAPA GAK DIBANGUNIN, SIH?!!!!" Chenle yang panik.
Melihat Chenle yang panik, dia tertawa lebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hehe... Ketipu kamu, barusan 5 menit yang lalu kok selesainya." Chenle langsung menatap tajam sahabatnya itu.
"ISH!! KETERLALUAN!" teriaknya dengan nyaring. Jisung hanya terkekeh, sambil menutup telinganya karena teriakan Chenle itu frekuesnsinya yang terlalu tinggi.
"Iya maaf, maaf.. Dah, sekarang pulang, kuy." Chenle mendengus, lalu memasukkan barang - barangnya.
"Oh iya.. Katanya mau nyoba eskrim di Cafe baru?" tanya Chenle. Jisung langsung mengangguk, tapi berhenti karena teringat sesuatu.
"Halah, Yakin mau ambil duit? Aku mau traktir kok." Chenle tersenyum.
"Beneran, nih?" Chenle mengangguk yakin pada sahabatnya. Jisung langsung bersorak senang.
Selama menuju parkiran sekolah, Chenle mulai merasakan panggilan alam yang mendesaknya.
"Duh.. Mau ke toilet dulu deh.."
"Ya sudah.. Aku duluan ke parkiran, oke? Hati - Hati ada hantu.. huuuu~~" goda Jisung. Chenle langsung menatap sahabatnya tajam.
Mana ada hantu jam segini, dasar Jisung dodol.
Lorong antara parkiran dengan toilet sebenarnya cukup jauh, tapi Chenle yang kebelet memilih toilet yang berada di dekat ruang guru. Dia juga hanya perlu berbelok sekali saja untuk ke toilet itu.
