04

2.5K 356 15
                                    

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ

"Stop, stop.. Ihh!! SETOOOPP."
Motor Jeno langsung berhenti mendadak, otomatis Chenle yang dibelakang maju dan mepet dengan punggung Jeno.

Beruntung Jeno gak tahu kalo Chenle, pipinya memerah dari tadi, semuanya salah Jeno pokoknya. Dan, Chenle gak betah.


"Kalo hyung bilang peluk, peluk ya.."

"Hah?"
Tangan Chenle yang hendak megang pegangan belakang motor langsung ditarik dan melingkari perut Jeno, bahkan Jeno menahannya.

"Ihhh.. Lepass gak nyaman tahu.."

"Kata siapa gak nyaman?  Nyaman, kok!" Chenle mengembungkan pipinya. Jeno terkekeh.

"Dah, manis.. imut, lagi.. jadi pengen gigit pipinya bawa ke hotel."
Chenle yang dengar langsung jedotin kepalanya sama helm Jeno.

Chenle sih enggak papa kepalanya kan sekuat besi, lah Jeno? Pake helm aja tetap kalah sama kepala Chenle.

"Aduh... Aduh.. Sakit, tahu.. Canda doang kok."

"Ish!"



Chenle langsung turun, dan hendak berlari menjauhi Jeno. Sayangnya gagal, karena kalah gercep sama Jeno.

"Eh.. Rumahmu disini, manis?" tanya Jeno sambil nunjuk depan mereka yang merupakan kuburan.

"Iya, napa? Takut?" Jeno senyum - senyum doang, padahal dalam hati lagi merinding disko mana udah sore lagi.

"Hehe.. Enggak kok, manis.. Kalo hantunya kayak kamu, hyung iklahs lahir batin."

(/°ˇ°")) astaga gak waras - Chenle.

"Ish.. Lepasin dong." Chenle narik tangannya yang  masih dipegang Jeno.

"Jangan dulu dong, manis.."

"Hih!! Maunya apa, sih??"

"Cium dong." Chenle langsung cemberut.

"Noh kesana aja, nanti ada yang nyium hyung, tapi bukan Lele."

"Siapa?"

"Kunti."
Ngerasa Jeno lengah, Chenle langsung kuat kuat narik tangannya trus lari.

Jeno senyum masam, karena gebetan nya lari.

"Mang kunti ada yang mau gitu?"

Hihihihihi...

"KABOOORRRR..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
why YOU like ME?「NoChen/JenLe」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang