ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ
•
"Ayo, Sung.. Cepat kita mesti ke Kantin." Jisung mengernyitkan dahinya.
"Lho, Chenle gak makan sandwich tadi aja?" tanya Jisung. Chenle menggeleng.
"Gak, nih.. Makan aja kalo kamu mau, tapi ayo ke kantin dulu, aku lapar," jawab Chenle sambil menarik tangan Jisung. Yang ditarik akhirnya pasrah - pasrah aja.
Jeno menatap ketiga sahabatnya dengan sedih. Makanan di depannya bahkan tidak dia hiraukan sama sekali. Rasa laparnya menguap.Xiaojun, Hendery dan Mark tahu apa kemana tatapan Jeno terarah. Tentu saja ke arah Chenle yang sedang makan dengan Jisung di meja lain.
Tapi, yang membuat Jeno sedih adalah dia yang tidak melihat adanya sandwich yang ia berikan pada Chenle."Sudahlah, Jeno.. Mungkin sudah dimakan di kelas, jadi lo kagak liat," ujar Mark berusaha menghibur Jeno. Xiaojun mengangguk.
"Jisung ngasih tahu kalo sandwich nya masih ada di kelas, belum disentuh Chenle.."
"Mungkin dia ngerasa gak enak karena gak tahu siapa yang ngasih?" tanya Hendery. Xiaojun mengangguk lagi sekarang.
Jeno diam.
Chenle bakal reaksi apa ya kalo dia tahu itu dari aku? - Jeno.
"Kalo dikasih tahu, dia bakal nerima enggak?" tanya Jeno. Ketiga temannya langsung diam.
"Gak tahu.. Lo pikir, kita - kita itu cenayang yang tahu segalanya," Xiaojun akhirnya bersuara. Jeno nyengir doang.
"Ya, siapa tahu aja dia mau."
"Kalo enggak?" tanya Hendery. Jeno langsung berwajah lesu.
"Kalo gitu, anggap aja diterima sama dia," sahut Mark.
Huft.
Jeno berdiri, dan langsung berjalan ke meja Chenle dan Jisung. Ketiga sahabatnya yang ditinggal membiarkan saja, dan asyik makan dengan khusyuk.
"Boleh duduk sini?"
Chenle sama Jisung langsung menoleh ketika ada yang bertanya.Jisung hendak menjawab begitu tahu itu Jeno, tapi Chenle sudah memotongnya duluan.
"Bukannya tadi Hyung sama teman hyung?" tanya Chenle.
"Cieee perhatian.." Chenle mendengus, dan fokus dengan makanannya.
"Duduk aja, Hyung.." Jeno hendak duduk, tapi Chenle malah berdiri.
"Loh, Le.. Makanannya belum habis," seru Jeno. Chenle tidak menjawab karena sudah menjauh.
Jeno dan Jisung saling bertatapan.
"Haah.." Jeno menunduk lesu."Hyung suka sama Chenle?" tanya Jisung penasaran.
"Kalo iya kenapa? Kalo enggak kenapa?" tanya balik Jeno. Jisung cuma ngangguk, sama senyum - senyum aja karena akhirnya dia tahu perasaan antara Jeno ke Chenle.
"Oh.."
"Oh doang, bantuin dong.."
"Mau bantuin tapi bingung, Hyung... Chenle tuh belum pernah pacaran."
Jadi, aku pertama dong - Jeno.
"Yes, pertama buat dia.." Jisung ngangguk aja.
"Tapi, banyak yang udah nembak dia trus ditolak."
Jeno langsung cemberut."Ish!!!" Jisung terkekeh.
"Bantuin biar deket dong."
"Gimana ya.." Jisung menggaruk kepalanya yang memang gatal pake banget.
"Gak tahu, Hyung..."
Jeno tersenyum tipis, di dalam hatinya ingin sekali menjitak kepala sepupunya itu.
Chenle mendongak ke langit yang menggelap karena awan hitam. Dia mengendus tidak suka karena hujan akan turun.Suara petir yang tiba - tiba membuatnya langsung menghela napas sedih karena hujan turun juga akhirnya.
Yah.. Gak bawa payung - Chenle.
Chenle hendak menoleh ke Jisung yang duduk di sebelahnya, tapi sayang sekali...
Jisung dah hilang duluan.
"Lho?" Chenle cengo."IIHHHHH!!!! JISUUUUUUNGGGGGGG!!!!!" teriak Chenle kencang.
Yang diteriaki oleh Chenle, hanya cengir - cengir doang, terus natap kakak sepupunya.
"Hyung! Sekarang lakukan pendekatan.. Bye - Bye..."
Jeno cuma mengacungkan jempolnya pada Jisung."Thanks, Sung... Nanti ditraktir Mark."
T B C
Sampai jumpa next chapter guys...
(≧∇≦)/
Good night semuanya!!!.
2020.11.12
KAMU SEDANG MEMBACA
why YOU like ME?「NoChen/JenLe」✔
Hayran KurguKalo boleh berharap, Chenle mau mengubur seseorang atas nama ' Lee Jeno '. Demi apapun! Chenle tidak kuat jika orang itu ada di depannya. Hidup tenang Chenle, kan jadi terganggu... Dimulai dari Chenle yang 'tidak sengaja' melihat Jeno melakukan iy...