5. soul on fire

259 33 17
                                    

"Heart and Soul"

*

*

*

*

"HunHan"

*

*

*

*

*

____________________________

Suasananya di luar dugaan, kompetisi renang kali ini bahkan dihadiri oleh semua petinggi klub beserta beberapa member utusan mereka selain penghuni kampus lainnya. Adalah fansbase klub renang yang mengatur segalanya, mulai dari di dapatnya beberapa souvenir atas undangan untuk menyaksikan kompetisi tersebut, sampai adanya sesi pemotretan bersama anggota renang, dan dengan itu jelas saja tribun klub renang menjadi penuh.

Kris sampai memuji kinerja ketua dari fansbase tersebut beserta anggotanya, sedangkan Sehun seperti biasa dia tidak peduli, baginya itu adalah sesuatu yang berlebihan, toh masih banyak klub lain yang jauh lebih berprestasi dan menarik. Dan Sehun memilih fokus, selesaikan dan pulang, atau melakukan hal lain yang tidak terduga nantinya.

Luhan mencoba fokus walau seminggu terakhir ini dia dalam kerisauan, tidurnya jauh lebih parah dari biasanya, seolah-olah nyawanya tengah dalam ancaman, setiap bangun biasanya dia akan ingat apa yang telah terjadi dalam mimpinya, tapi seminggu ini rasanya hampa. Entah karena ada hubungannya dengan Sehun, Luhan tidak yakin, tapi setengahnya dia percaya, bahwa kedekatan mereka tidaklah lagi sama seperti biasanya.

"Sebenarnya kau kenapa, Sehun?"

Luhan frustasi sendiri, memikirkan pria itu sama menyiksanya dengan kerinduannya, dan seminggu berlatih penuh melebihi jadwal membuat Luhan ingin menyerah saja mengikuti kompetisi, bukan karena Sehun yang sedikit memaksa mereka, tapi jarak yang Sehun buat bersama dirinyalah yang membuat Luhan enggan maju, tapi Luhan kembali meyakinkan dirinya, bahwa antara dirinya dengan Sehun tidak ada yang spesial, kedekatan mereka selama ini tidak berarti, setidaknya untuk Sehun, dan Luhan benci perasaannya sekarang, terlebih saat dia berpapasan dengan Sehun di ruang ganti, pria itu mengabaikannya, seolah dirinya tidak nyata.

Luhan ingin pulang saja dan menangis di kamarnya. Hatinya sakit.

"Lu, kau baik-baik saja? Kenapa kau menangis?" tanya Kris yang masih berada di ruang ganti.

Luhan memalingkan wajahnya, dia bahkan tidak sadar kalau telah menangis.

"Lu, kita semua stress dengan sikap Sehun akhir-akhir ini, dia yang selalu memperingatiku untuk tidak keras kepadamu, dia sendiri malah melakukannya, jika kau tidak sanggup, kau bisa mundur" katanya lagi.

Luhan berbalik, dihadapannya pria yang seperti seorang kakak ini baginya, menyeka air matanya, "Atau kau punya masalah lain?" tanyanya. Luhan menggeleng, "Aku hanya takut hasilnya akan mengecewakan kalian nanti" jawab Luhan.

"Kau sebenarnya mengkhawatirkan Sehun bukan?" tanya Kris menebak.

Luhan tidak menjawab, pasalnya Sehun sedang bersama Tao, dan keduanya memperhatikan mereka sekarang.

"Kris, aku-"

"Kris? Bisa bicara sebentar?" Tao masuk ke dalam ruang ganti, Bos Luhan itu tersenyum kepadanya setelah melirik Kris. Kris menepuk pundak Luhan, "Kau fokuslah, setelah itu mari kita bicara" katanya dan keluar bersama Tao.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart and SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang