6. let life surprise us

157 26 8
                                    


"Heart and Soul"

*

*

*

*

"HunHan"

*

*

*

*

*

____________________________

"Kau baik-baik sajakan Lu?" Pertanyaan itu sukses membuat Luhan tersadar dari lamunannya. Beberapa jam yang lalu dia melewati sesuatu yang luar biasa bersama Sehun, dan sekarang fikirannya kembali kacau mengingat apa yang telah mereka berdua lewati sebelum sarapan tadi di kediamannya.

Luhan mengerutkan dahinya mencoba kembali mengingat, Chanyeol dan Baekhyun bathinnya. Dan Luhan tidak mampu lagi mengingatnya karena Sehun muncul dari balik pintu utama klub. Dia menghampiri Luhan yang duduk di samping Kris. Giliran Sehun yang mengerutkan dahinya mendapati kekasihnya yang tampak kebingungan.
"Luhan, kau kenapa?" tanyanya.

Demi Tuhan, Kris mulai menyukai bagaimana Sehun bicara kepada Luhan, sopan, tidak ada penekanan dari nada suaranya, bahkan Sehun cenderung lembut kepadanya.

Luhan bangkit dari tempat duduknya dan beralih berdiri di hadapan Sehun, "Aku..." Luhan tidak bisa mengatakannya di saat ada Kris. Sehun tersenyum lalu berkata, "Lu...apapun itu yang ingin kau katakan, percayalah bahwa mereka dan kita tidaklah sama" katanya. Luhan menganggukkan kepalanya, "Apa itu artinya mereka nyata?" tanya Luhan.
"Tentu saja" jawab Sehun, " sekarang..." lanjutnya"...kita temui Seulgi, ada yang ingin dia katakan kepada kita."

Luhan mengangguk,"Baiklah" jawabnya, Sehun beralih kepada Kris,"Aku dan Luhan akan sedikit terlambat untuk latihan, kau bisa mengatasinyakan Kris?".

Kris menghela nafas panjang bukan karena perintah Sehun, tapi dia tidak mengerti apa yang telah Sehun dan Luhan bicarakan. "Lain kali bicaralah di tempat yang semestinya, aku tidak mengerti sama sekali apa yang kalian bahas" katanya. Sehun tersenyum miring, "Kau bukan pencuri dengar yang baik Kris, bahkan aku tidak melihatmu". Luhan yang mendengar menggelengkan kepalanya, sedangkan Kris dia memutar bola matanya jengah. "Aku mengerti, aku mengerti, saat bersama Luhan yang lain hanyalah udara bagimu, sana kalian pergi". Kris berjalan memasuki ruang ganti.

*
*
*

🎐

*
*
*

Seulgi mondar mandir di depan perpustakaan utama kampus, sesekali melirik jam dipergelangan tangannya. Dia memang terbiasa menunggu tapi kali ini dia tidak bisa melakukannya karena dia sedang menunggu kakaknya yang akan membawa kekasihnya itu dan dia juga menunggu kedatangan seseorang yang bertanggung jawab atas situasi yang mencemaskan ini.

Seandainya wanita itu tidak menghubungiku, pikirnya.

Seulgi tidak mudah percaya pada seseorang apalagi itu orang asing yang bahkan lebih dulu menghubunginya, dan ketika pembicaraan singkat itu terjadi, wanita itu mendapatkan kepercayaan Seulgi, sepenuhnya.

Heart and SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang