"Heart and Soul"
*
*
*
*
"HunHan"
*
*
*
*
*
______________________
Natal, bersaju dan namsan tower. Sehun dan Luhan duduk di salah satu kursi tidak jauh dari tempat mereka memasang gembok cinta.
Kekanakan. Tapi yang lanjut usia melakukannya juga. Mereka tidak sendiri. Salju tahun ini tidak begitu deras turunnya, tapi Sehun seperti seorang ayah yang mengkhawatirkan anak gadisnya yang akan mati membeku. Jadilah dia meminta Luhan untuk memakai pakaian yang hangat juga tebal, tidak lupa sarung tangan lalu sebuah topi rajut berwarna merah yang Sehun berikan sebagai hadiah natal yang bertengger di atas kepalanya sekarang.
Keduanya tidak lagi bicara setelah memasang gembok, memilih menikmati kebersamaan dan sesekali beradu pandang saat tidak sengaja mendapati sepasang entah itu kekasih atau memang mereka sudah menikah berciuman di tempat umum.
Luhan mengeluarkan sesuatu dari balik saku mantel berwarna coklat tua miliknya. Adalah sebuah kotak kecil yang seluruh permukaannya di lapisi kain beludru berwarna merah. "Ini hadiah natalmu, Sehun, semoga kau suka" katanya.
Sehun mengira-ngira apa gerangan yang tersembunyi di dalam kotak tersebut saat menerimanya. "Aku membuatnya sendiri" lanjut Luhan. "Apa aku boleh membukanya sekarang?" tanya Sehun.
"Tentu saja karena itu sudah jadi milikmu" jawab Luhan. Sehun memberikan senyum tipisnya lalu membuka kotak tersebut. Pada mulanya dahi Sehun berkerut memandangi sesuatu yang terbungkus kain berwarna putih, saat dia menariknya benda itu membuatnya berbinar.
"Snow globe dengan bunga edelwis di dalamnya?"
"Kau suka?" tanya Luhan. Sehun cepat saja mengangguk. "Ini indah Luhan, aku suka bunganya, dan tunggu" jeda Sehun kembali memperhatikan benda tersebut. "Apa yang bertebaran ini bukan gliter?" tanyanya.
"Itu kelopak bunga baby breath" jawab Luhan. Sehun tidak bisa berkata-kata.Bunga-bunga kesukaannya. Hadiahnya memang sederhana, bagaimana makna benda itu dan siapa yang memberikannyalah yang menjadikan snow globe tersebut tampak luar biasa. Sehun seketika memeluk Luhan. "Terimakasih Luhan" katanya. Luhan menganggukkan kepalanya.Jam menunjukkan pukul enam sore, salju yang turun tampak luar biasa dalam suasana senja. Luhan bangkit dari duduknya setelah mengeluarkan ponselnya. "Mau foto bersama?" tawar Luhan. Sehun tersenyum lalu meraih ponsel Luhan tersebut. "Izinkan aku yang mengambilnya" ujar Sehun. "Apa perlu kita berdiri di depan pohon natal itu?" tunjuk Luhan pada sebuah pohon natal tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Sehun menarik Luhan ke sana dan bersiap memotret mereka.
Luhan tersenyum saat ponsel tersebut berada dalam genggaman Sehun, Sehun sendiri hanya fokus kepada Luhan, "Sehun, kenapa kau-"
Cup...
Luhan membolakan matanya saat beralih memandangi Sehun yang mendekatkan wajahnya kepadanya. Tadinya dia ingin mengatakan kenapa Sehun melakukan vidio bukannya memotret. Tangan Sehun yang menggenggam ponsel Luhan perlahan turun merekam momen ciuman singkat tersebut.
"Saranghae, Luhan" kata Sehun. Luhan mengulum senyumnya sesaat.
"Nado saranghae, Sehun" jawabnya. Sehun tersenyum. Luhan tidak dapat lagi menahan debaran jantungnya, dia memilih berjalan lebih dulu, meninggalkan Sehun yang menggelengkan kepalanya. "Meskipun kau tidak membalasnya, itu sudah cukup bagiku Luhan" gumam Sehun lalu menyusul Luhan, meraih salah satu tangannya dan menggenggamnya erat menuju parkiran.
![](https://img.wattpad.com/cover/241377770-288-k998095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart and Soul
FanfictionSehun itu Chanyeol Luhan itu Baekhyun "sebuah kisah klasik masa lalu yang kembali terulang, dan menciptakan kisah yang baru" terinspirasi dari film BL thailand "Red trhead". Beberapa bagian cerita akan mungkin sama dengan sedikit improvisasi yang sa...