Part 3

263 14 6
                                    

⚠HOMOPHOBIC⚠
----------------

《Fero's Pov》

Gue dan Revan balik jam 8, sekalian makan malam tadi direstoran.

Gue dan Revan udah nyampe didepan rumah gue. Revan nganter gue pake mobil sampai depan rumah, yah karena halaman rumah yang luas. Jadi rumah sama gerbang beberapa meter berjauhan.

"Enggak mau mampir dulu?" tanya gue ke Revan.

"Emang boleh?" tanyanya balik.

"Ya bolelah, udah yuk" ajak gue keluar dari mobil.

Revan juga ikut keluar dari mobil, tau taunya kakak gue yang paling bawel lagi nungguin diteras dengan ponsel ditangannya.

"Udah selesai KENCANnya?" tanya kak Rey sambil menekan kata 'kencan'

"Yang kencan siapa?" tanya gue.

"Lu sama si..."

《Author's Pov》

"Revan" ucap Revan tiba tiba.

"Ah iya Revan. Lu kencan sama Revan kan? sampe sampe pulang jam 8 malem. Lupa bawa sesuatu untuk kakaknya yang cans ini"

"Cans? lo lebih mirip laki laki" tutur Fero.

"Lu mirip cewek. Cans, cute, dan tidak manly" ucap Reynata.

"Au ah kak, ini Revan. Temen gue, bukan pacar" ujar Fero melangkah menaiki tangga rumah.

"MAMA ADA CALON PACARNYA DEMUT! GANTENG! NAMANYA REVAN!" teriak Reynata memasuki rumah sambil berlari.

"Demut punya pacar? dia enggak takut nangis lagi? dia udah bisa buka hati?" pertanyaan terlontar dari bibir papanya itu.

Papa mamanya tidak mempersalahkan tentang seksualitas anak anaknya, yang mereka hanya inginkan hanyalah kebahagiaan dari kedua anak tersayang mereka.

"Pah pah pah, Fero bukan anak kecil. Fero enggak bakal nangis kok" ucap Fero meyakinkan sang papa.

"Demut yakin?" tanya mamanya.

"Yakin mah" jawab Fero.

"Yaudah kamu ajak gih nak Revan kekamar kamu. Nanti mama minta bi Ina bawain kalian cemilan dan minumnya" ucap mamanya.

"Emm yaudah, makasih yah mah. Yaudah yuk Van" ajak Fero keremaja disampingnya.

"Jangan jebolin adek gue sampe enggak bisa jalan" peringat Reynata menatap tajam remaja disamping adiknya itu.

"Ka-kakak ngomong apa sih? e-enggak mungkinkan kalau Revan ngelakuin itu" ucap Fero tersenyum canggung.

"Gue tak--"

Ting Nong

Bel rumah berbunyi menandakan ada tamu diluar.

"Bentar biar Fero yang buka" ucap Fero mendekati pintu utama.

Klek

TIME [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang