Part 15

108 7 1
                                    

⚠HOMOPHOBIC⚠
-----------------

Seperti yang dikatakan Devan tadi, Devan dan Rafael pergi kekantin untuk membeli makan dan minum. Sedangkan Fero dan Fio berada di UKS.

Tak berselang lama kemudian, Devan dan Rafael datang bersama kantong plastik yang isinya terdapat roti dan air mineral.

"Nih" ucap Devan nyodorin roti itu untuk Fero pegang.

"Suapin, kaki aku sakit"

Dih apaan dah (?) kan kaki lu yang sakit Fer_-

"Dih modus lu bambank, bilang aja mau mesra mesraan didepan gue sama Fio"

"Iri bilang sodara" umpat Fero menggigit Roti yang udah dibuka  sama Devan, disuapin pula.

_2 bulan kemudian_

Pulang sekolah, Fero tidak bersama Devan. Karena Devan ada pertemuan sama kedua orang tuanya dirumah kedua orang tuanya.

"Pulang sendiri? Devan mana?" tanya Rafael yang beejalan bersama Fio.

"Heh? Devan balik deluan, katanya bokap nyokapnya mau bicara hal yang penting... tapi, gue liat muka Devan kayak lagi gimana gitu, pokoknya enggak enak dipandang deh"

"Devan ada masalah?" tanya Fio.

"Nah itu, gue enggak tau Fi. Ini gue lagi nunggu taxi mau nyusul dia, dia juga tadi ngebut banget"

"Yaudah lo bareng gue aja, gue antar kerumah Devan. Rumah Fio juga searah sama rumah Devan" ujar Rafael.

"Enggak papa nih El? entar ngerepotin"

"Yaelah Bryn, kayak sama siapa aja. Udah naik"

Mau enggak mau, Fero masuk kedalam mobil Rafael. Rafael mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

Sesampainya dikediaman keluarga Devan, Fero langsung turun bersama yang lain.

Belum sempat masuk kedalam, mereka bertiga dikejutkan dengan hal yang tidak wajar.

"Anak kurang ajar! kenapa kamu malah seperti itu hah?!" tanya papanya Devan.

"Devan sayang sama dia pah! Devan enggak mau kehilangan Fero lagi! cukup waktu itu Devan lepasin Fero buat Revan!" balas Devan tak kalah nyolot.

"Tapi cara kamu dengan memanfaatkan penyakit Fero itu salah Van!"

"Papa, Devan, udah! jangan bertengkar, kita selesaikan masalah ini baik baik" mohon mamanya Devan.

"Maksud Devan apa? gue punya hubungan apa sama Revan?" tanya Fero lirih masih setia mendengar pertengkaran dari dalam rumah itu.

"Lo tenang dulu Fer" ujar Fio.

"Kalian... kalian tau kan? kasih tau ke gue... gue enggak mau dibohongin. I HATE LIES!" tanpa sengaja Fero meninggikan suaranya.

Devan dan keluarganya mendengar itu, lalu pergi keluar rumah dan mendapatkan ketiga remaja itu. Dengan Fero yang wajahnya memerah antara marah dan juga ingin menangis.

"Fe-fero..." panggil Devan.

"Ikut aku" sergah Fero langsung menarik tangan Devan menjauh dari sana.

Mereka sampai ditaman sepi disebelah rumah Devan.

"Jelasin, apa maksud semua yang kamu katakan tadi? apa yang kamu sembunyiin dari aku? apa bener, aku sama Revan punya hubungan? kamu manfaatin penyakit aku? jawab Dev! JAWAB!"

TIME [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang