Part 12

109 8 0
                                    

⚠HOMOPHOBIC⚠
---------------

Kini Fero, Rafael, Devan, mama Fero (Eva) dan papa Fero (Hilson) lagi ada diminimarket buat nemenin Fero beli ice cream yang dia mau, padahal udah ada Devan yang jagain.

Kalau Reynata? dia kuliah.

"Mama papa enggak ada kerjaan lagi?" tanya Fero.

"Kalau papa sih ada, meeting sama klient" jawab Hilson saat melihat jam ditangannya.

"Kalau mama juga ada sih... tapikan demut..."

"Udah enggak papa ma, pa. Kan Fero ada yang jagain" ucap Fero.

"Emm bener nih?" tanya Hilson.

"Iya pa, papa sama mama kerja aja. Nanti kita ketemu dirumah" jawab Fero senyum.

"Yaudah kalian jagain Fero yah, tante sama om mau kerja" ucap Eva kepada kedua remaja itu.

"Pasti tante" jawab keduanya.

Eva dan Hilson pun pergi dari supermarket menuju tempat kerja masing masing.

"Devan, aku mau snack" ucap Fero merengek.

"Enggak boleh sayang, kan tadi aku bilang ICE CREAM, bukan snack" jawab Devan menekan kata ice cream.

"Kasian amat gue, gini nih kalau jomblo. Kerjaannya jadi nyamuk teroos" sindir Rafael menatap kedua orang yang lagi kasmaran didepannya.

"Makanya cari El, lo sih kelamaan jomblo. Muka gans, mapan tapi masih ada aja status jomblo lo. Ck ck ck" ucap Devan berdecak.

"Ye awas lu kalau gue dapat cocan, gue pamerin ke lo" ucap Rafael yakin.

"Cocan?" tanya Fero yang enggak ngerti.

"Cowok cantik Bryn... ya ampun gue lupa ada janji sama Fio" jawab Fafael menepuk jidatnya.

"Fio siapa?" tanya Fero.

"Entar lo tau sendiri,sekarang gue kudu pergi dulu. Van jagain noh si Bryn, awas lu kalau enggak jagain" ancam Rafael kepada Devan.

"Tenang, gue bakal selalu jagain Fero kok"

"Enggak ngerti ah bodo" ucap Fero mengibas ngibaskan tangannya lalu mencari kembali ice cream yang mau dibelinya.

"Cian deh" ledek Rafael lalu pergi.

***

Fero dan Devan kini sudah berada dirumah kediaman keluarga Fernands.

"Baby, aku pulang dulu yah. Mau mandi, soalnya dari semalem aku enggak man--"

"Aku ikut" potong Fero cepat.

"Enggak usah yah"

"Pliss" mohonnya, memberi puppy eyes.

"Ya-yaudah, kita simpen dulu ice creamnya dikulkas. Baru ke  apartemen aku"

"Lah enggak kerumah tante Monik?" tanya Fero lemah.

"Males ah, mending diapartemen aja. Lebih... leluasa" bisik Devan menggoda Fero yang langsung mematung dengan semburat merah diwajahnya.

"Leluasa apa hayoo?" tanya bi Ina yang memang akrab sama kedua remaja itu.

"Eh ada bi Ina. Biasa bi, leluasa ekhem" jawab Devan nyengir.

TIME [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang