Celotehmu sambil monyong-monyong
Bak anjing yang sibuk melolong
Dengan moncong lonjong,
Padahal isinya omong kosong.
Bohong.Sedang kawanmu, sibuk membisu.
Entah dilanda rindu
Atau merenungi nasib keliru.
Mungkin dalam rongga dadanya ia sedang berguru.
Palsu.Bernapas sedikit, kau menyeruput teh tarik.
Wajahmu pahit, tapi komentarmu, "Menarik!"
Entah dirasuk jin baik atau darahmu sedang naik,
Kau lantas menangis lalu terkikik.
Munafik.Kata Ibu, jangan sombong jika lahir dari rahim.
Apalagi hanya dibekali otak minim.
Kata Bapak, syarat disebut manusia adalah jadi hakim.
Tapi para elitis lebih suka menyebutnya, sok alim.Ransya, September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasional di Bawah Standar
RandomMari bermain bersama tulisanku, barangkali puing-puing nuranimu bisa tersusun kembali.