Enam puluh detik terakhir, Efil masih bermain bersama bonekanya.
Lima puluh detik, Efil meneteskan air mata.
Empat puluh detik, Efil mulai beranjak mengambil tisu.
Tiga puluh detik, Efil mengunyah tisu miliknya.
Dua puluh detik, Efil merasa bosan dengan waktu.
Sepuluh detik, Efil memandangi jam yang menunjukkan pukul dua belas kurang sepuluh detik.
Lima detik, Efil tertawa sendiri.
Satu detik, Efil merasa lega, saat yang dinanti telah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasional di Bawah Standar
RandomMari bermain bersama tulisanku, barangkali puing-puing nuranimu bisa tersusun kembali.