Hilau

18 2 0
                                    

Tubuhnya bangun dari mati
Menghujam riuh pada sunyi
Menduabelaskan ego demi kami
Peluru menancap. Kini dia harus pergi

Asin! Para jemawa menempel puisi di wajah pasinya
Menggelora tahun kakunya
Kaki-kaki wira itu telah ... binasa
Mayat kaku kini sisa ingatan hasil kunyahan kuda

Kini jasa tinggallah jasa
Tak ada yang beda
Kartu selamat banjiri kediaman kuda
Peduli setan pada mendiang wira

Bukan masalah punya otak udang
Yang penting rakyat bersorak senang
Satu Maret di tanah Jawa, darah wira mengalir tenang
Kenang sebelum hilang ditelan rembulan petang.

Rasional di Bawah StandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang