Ambang Rasionalitas

88 17 26
                                    

Pada penghujung akhir Bumi
Seorang ahli menciptakan aliran baru: Rasionasibasi
Sekali gabung, akal tak terpakai lagi
Akal cukup bersantai menikmati kopi

Pada zaman ini
Bahan dasar hidup hanyalah nyali
Dan tak lupa sebungkus ambisi
Yang lemah siap-siap mati

Kata Bapak, jangan lupakan nurani
Tanpanya kau bisa terpengaruhi
Tong sampah pun isinya harga diri
Kecuali kau bisa lari

Ini lebih parah dari zaman patriarki
Bumi kehilangan Kartini-Kartini
Hanya ada wanita masa kini
Yang main TikTok tiap hari

Tidak ada rekonstruksi
Tidak ada dekonstruksi
Pemerintah dibayar untuk berkomedi
Selebriti mengkritik dengan parodi

Rakyat biasa planga-plongo mengutuki hari
Rakyat menengah jalan hati-hati
Rakyat ke atas tertawa sendiri
Manusia berkelompok sesuai rezeki

Jangan heran lihat remaja nangis patah hati
Namanya juga aliran Rasionasibasi
Matahari saja enggan menampakkan diri
"Tunggu kiamat saja," kata matahari dengan grogi

Saat saya tanya Bapak, mengapa ini terjadi
Beliau cuma jawab, teracuni nasi basi
Sepertinya dunia sudah mati
Digelembungi oleh sunyaruri abadi.

Ransya, Oktober 2020

Rasional di Bawah StandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang