SIETE ; FATHER

2 0 0
                                    

Aku dan Kak Bima sudah sampai dirumah Kak Zalino, aku tidak meminta diantar kerumah Nandyla karena kedua orangtua nya masih bekerja di jam segini. Lalu Kak Zalino menyuruhku masuk, Kak Bima langsung pergi ke sekolah SMA seberang sekolah ku untuk mengajukan pendaftaran.

Sesampainya didalam rumah, Kak Zalino langsung menyuruhku mengganti baju karena bagian punggung seragam batikku tercetak bercak darah, aku menurut dan mengambil baju kaos yang Kak Zalino berikan.

Kak Zalino tidak bertanya apapun, hanya memberiku segelas jus jeruk dan menggenggam jemariku sembari mengelusnya halus, ia menenangkan diriku yang masih sedikit tersulut emosi dan shock karena yang ku lakukan tadi disekolah.

Waktu beranjak siang, Kak Bima membawakan kami makanan dari restoran ayam, Kak Zalino itu tinggal sendiri di rumah orangtua nya yang lama, sedangkan mereka tinggal diluar kota, dan Kak Raihan kadang menginap disini bersama yang lain.

Sejak kekacauan dirumah semakin parah, aku sering kesini, untuk sekedar bermain atau menjauh kan diri dari ancaman kekerasan yang Ayah dan Bunda berikan, itulah kenapa aku kenal dengan Kak Zalino dan Kak Raihan. Selebihnya baru kenal kemarin, mungkin jika ramai Kak Bima tidak mau mengajakku.

Aku membayangkan tinggal sendiri dan terkadang teman-teman datang untuk bermalam itu sangat menyenangkan, namun faktanya ; aku masih terlalu muda dan aku tidak memiliki teman. Dan Kak Zalino itu anak tunggal jadi tanggung jawabnya hanyalah diri sendiri, tidak seperti aku atau lebih pantas menyebutnya ; seperti Kak Bima.

Yakin seribu presen dalam hatiku ; pasti Kak Bima ingin tinggal sendiri juga seperti Kak Zalino. Namun dia punya aku, tanggung jawabnya yang sangat membebani, kalau tidak pasti dia sekarang sudah pergi dari rumah.

Kak Bima itu orangnya tsundere, jiwanya bebas dan sifatnya keras seperti Ayah walau aku sangat jijik untuk menyamakan kakakku dengan Ayah, aku meyakinkan diriku sendiri kalau Kak Bima sayang padaku, dengan tulus.

···

Kak Zalino menyampaikan pesan dari Kak Bima, katanya aku harus mengambil barang-barang di rumah dan tinggal di kediaman Nandyla, setelah mengganti baju aku dan Kak Zalino pergi kerumahku naik motor nya.

Semoga Bunda sudah pergi, sejak aku masuk SMP, kedua orangtua ku berubah, mereka menelantarkan aku dan Kak Bima walau tetap mengirim uang, dan akan kembali kerumah jika ingin mengambil sesuatu atau sedang bosan saja, selebihnya mereka tinggal ditempat masing-masing yang aku tak tahu dimana, dan pasti tidak sampai 24jam mereka dirumah.

Setelah sampai Kak Zalino ikut masuk untuk menjaga ku, ia kutinggal di sofa ruang tamu sedangkan aku pergi keatas untuk mengambil barang dikamarku. Aku mengambil skincare, pakaian, buku, diary ku, dan beberapa hal kecil yang menurutku penting, takut jika terlalu banyak membawa barang akan mengganggu rumah Nandyla.

Kak Zalino mengetuk pintu kamarku, aku membukanya,
"Shine, gue pergi bentar gapapa? ini gebetan nelpon gue bingung harus gimana." tanya Kak Zalino.

"Iiiih Kak Jali udah punya calon pacar!! udah gas sana Kak nanti keburu diambil orang!" seruku sambil mendorong Kak Zalino dari depan pintu.

Ia tersenyum lalu mengacak rambutku, lalu berpamitan untuk menemui gebetannya sebentar, lalu kembali lagi kesini.
Aku melanjutkan menyusun barang yang ada di kamar Kak Bima.

Kamar Kak Bima sangat maskulin ; berantakan, di dominasi warna hitam, dan wangi kopi.

Aku menyusun pakaian-pakaian Kak Bima, hampir seluruh warna pakaiannya hitam, aku sangat bingung apakah dia tidak tau style? walau saat memakai nya Kak Bima terlihat sangat tampan.

Saat mengambil pakaian itu dari lemari, ada sebuah benda yang jatuh dari dalam, akupun mengambilnya, ternyata itu adalah foto saat aku masih bayi, Kak Bima benar-benar menyimpan nya? aku terkikik geli, sungguh hati Kak Bima sangat susah sekali untuk ditebak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang