Marahan

9 1 3
                                    

"Assalamualikum."

"Waalaikumsallam."

"Kyra tempatnya udah dapet."

"Serius, yaudah kita sekarang mikirin apa yg mau kita jual."

"Iya tapi gimana kalo kita bagi kelompok biar mudah." usul Ansell

"Tumben pinter lo sell." ucap Aksa ngejek Ansell dan dibalas jitakan dijepala aksa oleh ansell.

"Oke tapi sebelun itu boleh gak temen temen gw ikut gabung."

"Boleh aja biar rame, ya kan bro." Ucap Aksa yg dibalas anggukan semua orang.

"Yaudah kita bagi kelompok, satu kelompok dua orang."

"Ansell sama Vania, Adhinata sama Adara, gue sama Adelle, dan Ardian sama Kyra." ucap Aksa

"Gak mau gw, gw sendiri aja." ucap kyra.

"Emang kenapa ra?" ucap Aksa bingung.

"Lo emangnya gak tau sa kalau tadi telah terjadi pertengkaran yg hebat, yg bertengkar siapa yg kena marah siapa;v." ucap Ansell.

"Yaampun ra jangan kayak gini lah, saat ini yg diperlukan kerja sama gak kayak gini marah-marahan." ucap Aksa menasehati.

"Terserah lo lah."

Mendengar kalau kyra tak lagi menolak untuk sekolompok dengannya entah kenapa dia menjadi sangat bahagia.

Eh kok gw jadi seneng gini ya denger ucapan kyra_Ardian.

"Yaudah sekarang masing-masing kelompok harus tau apa yg mau di bazar in, nanti tinggal kita infokan di sossmed." ucap kyra.

"Gue sama Vania jualan gorengan." ucap ansell."

"Gak, gak mau gue jualan gorengan ntar habis lo makan lagi." ucap vania.

"Yaampun van gak kok palingan gw ambil dikit, dikit-dikit jadi bukit maksudnya;)."

"Iss lo ya ngeselin."

"Gakpapa lh sekali-kali dibuat kesel sama orang ganteng kayak gue."

"Yee pede amat lo, tampang kayak tapak sendal gue di bilang ganteng."

"Eh gila lo ya samain gw sama tapak sendal lo, gini gini gw calon mantu emak lo juga besok."

"Dih amit-amit mak gw punya mantu kayak elo."

"Eh van jangan bilang gitu ntar beneran jodoh kalian berdua lo;v." ucap Adara yg sejak tadi ketawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Ih lo ya dar gue ini temen lo, kok doain yg gak baik-baik si."

"Eh enak aja lo bilang jodoh ama gue doa yg gak baik, kalo lo nikah sama gw dijamin menderita seumur hidup,,,eh salah maksudnya bahagia seumur hidup." ucap Ansell yg tak terima dengan perkataan Vania.

"Kan emang bener tu, lo yg ngaku sendiri kan kalo nikah sama lo menderita seumur hidup."

"Eh itu kan sal-." ucapan Ansell yg dipotong sama Adele.

"Udah lh jangan bertengkar kayak anak kecil deh, kita disini mau ngebahas tentang perencanaan bazar bukan tetang kalian berjodoh atau gak." ucap Adele jutek.

"Wis ngeri kali lah." ucap Ansell.

"Diam lo."

"Ehek, ampun bang jago, ampun bang jago...."

"Udah-udah ah lo sell diam jangan bercanda lagi serius." ucap Adhinata.

"Iya-iya gue diem."

"Yaudah kita untuk sekarang nginfoin tempat kita ngadain bazar aja dulu, ntar soal apa aja yg dijual kita umumin pake sossmed masing-masing kelompok aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putih Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang