Solusi

6 1 0
                                    

"Uang untuk pembangunan pantinya masih kurang, anak anak semua dah pada nambah seadanya tapi tetap tidak cukup."

"Emang kita butuh berpa lagi?"

"Sepuluh juta lagi."

"Banyak juga kurangnya, tabungan gw hanya ada setengahnya tapi setengahnya lagi dari mana."

"Gak usah bro lo habisin tabungan lo kita cari aja solusi yg lain."

"Aku boleh ikutan membantu gak?"

Seketika Kyra menjadi pusat perhatian semua teman teman Ardian.

Lalu mereka semua saling memandang kelihatan bingung dengan pertanyaan perempuan yg baru saja membuka suaranya setelah lama membisu.

"Lo mau bantu apaan?"

"Gw juga mau nyumbang."

"Gak usah ra lu dapat uang dari mana kekuranganya banyak banget."

"Gak papa kok aku juga mau nyumbang ya emang gak seberapa tapi setidaknya bisa mengurangi sedikit kekurangannya."

"Boleh tapi asalkan ikhlas."

"Iya aku ikhlas kok, oh iya aku juga punya saran."

"Saran? saran apaan."

"Saran gimana kita bisa mendapatkan uang untuk menambah uang pembangunan pantinya."

"Gimana caranya?"

"Gimana kalo kita mengadakan bazar."

"BAZAR." ucap mereka serentak.

"Iya disitu kita bisa menjual apapun nanti uang hasil jualanya bisa kita pake untuk nambah uangnya yg kurang gimana."

"Ehmm menurut gw si saran si kyra bagus juga si gw setuju."

"Yoi gw setuju juga."

"Oke kita sepakat mengadakan bazar dan ketuanya Kyra dan Ardian."

"Oke gw mau."

"Jadi kita mulai dari mana dulu?"

"Pertama kita harus nyari tempat ngadain bazarnya dulu."

"Itu tugas gw aja gw yg nyariin tempatnya soalnya om gw tau." ucap Ansell.

"Terus masing masing kita harus mikirin mau jual apaan."

"Baru deh kita buat pengumumanya kalo kita mau ngadain bazar biar rame yg datang."

"Dah untuk sementara kita nyiapin itu dulu."

"Oke besok kita akan bahas ini lagi."

"Yaudah gw nganterin Kyra pulang dulu ya kasian dah malem."

"Iya hati hati lo."

"Jangan lupa pelukan ntar jatoh."

"Berisik ama si kalian."

"Yaelah kita mau bantu lo doang yakan."

Seketika mereka ketawa mengejek Kyra dan Ardian.Namun Ardian memilih diam.

"Yuk ra naik."

"Iya."

"Pegangan neng ama abg dian."

Kyra sejak tadi menahan malu karna disorakin sama teman temanya Ardian.

"Dah lo gak usah dengerin mereka, tapi lo tetap harus pegangan ntar jatoh."

"Dian."

"Hm."

"Gw mau nanya boleh gak."

"Iya."

"Kalian berencana mau bangun panti sejak kapan."

"Dah lama, seharusnya sesuai prediksi uangnya cukup si tapi karna ada satu masalah jadi gitu deh."

"Ooo gitu, lo tadi mau nunjukin itu ya?"

"Gak."

"Truss."

"Gw cuman mau lo liat cara kami bergaul, tapi tentang pembahasan tadi gw juga gak tau mereka mau bahas itu."

"Ooo."

"Sekarang lo dah ngertikan."

"Iya udah."

Rumah

"An lo mau mampir dulu?"

"Gak usah dah malem ntar kita digrebek lagi."

"Hahaha iya juga ya."

"Yaudah gw pulang dulu ya."

Ardian mau beranjak pergi-

"An hati hati ya."

"Iya makasih, tapi jangan lupa lo besok masih harys jadi asisten gw."

"Yaampun lo ya bikin gw kesal aja."

"Iya gw cuma mau ngingetin lo akan tanggung jawab lo."

"Iya iya gw besok datang sebelum jm setengah tujuh."

"Yaudah gw pulang dulu, dah sana li masuk."

"Iya by gw masuk dulu ya."

"Iya masuk sana, oh iya jangan kangen ta."

"Dih kepedean lo siapa yg kangen ama lo."

"Yakin lo, atau lo lain dimulut tadi beda dihati."

"Dah lh pulang lo sana gw masuk dulu by."

Kyra langsung masuk dan menutup pintunya karna dia merasa malu digoda oleh ardian seperti itu, ia kini masih bersandar dibelakang pintu.

"Apaab si tu anak pake acara gombalin gw juga."

"Ra gw pulang ya, jangan kangen."

"PULANG LO SANAA."

Kyra langsyng berlari kedalam kamarnya.

Rumah Ardian

Ardian masuk kedalam rumah yg sangat dia benci ketika berada didalamnya.

"Dari mana aja kamu."

"..."

"Dian mama nanya kamu jawab dong."

"Emang anda masi peduli sama saya, mendingan anda urusin bisnis anda saja saya tak penting karna saya bisa ngurus hidup saya sendiri."

"Dian sampai kapan kamu membenci mama dan papa nak."

Ardian hanya diam dan pergi menuju kamarnya karna sudah merasa muak menghadapi orang tadi yg tak lain adalah mamanya sendiri.

"Yaallah sampai kapan anak saya membeci saya tuhan."

"Berikan lah dia petunjuk agar dia bisa memahami alasan kami meninggalkan dia."

Halo guys kita ketemu lagi gimana kalian suka gak cerita aku, semoga aja suka ya.

Oh iya aku mau ngingetin jaga kesehatan kalian ya jangan lupa mematuhi protokol kesehatan ya guys disini didaerah aku ada satu orang warga aku yg kena covid jadi aku harus berhati² ni guys karna takut tertular, soalnya istrinya masih keluar rumah juga susah dibilanginya jadi aku takut.

Yaudah sampai sini dulu ya sampai ketemu di part selanjutnya.

Assalamualaikum.




Putih Abu AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang