-chapter delapan-
"Karma!
Sosok yang dipanggil berbalik. Lalu khawatir, melihat Nagisa yang sedang sakit tapi malah berlari keluar untuk mengejarnya.
"Nagisa? apa yang kau lakukan!? kau seharusnya istirahat!" Karma langsung mendekati Nagisa dan mengecek keadaan Nagisa.
Nagisa hanya tersenyum kecil, senang mendapat kekhawatiran dari sosok di depannya.
"Aku tidak apa-apa," ucap Nagisa untuk mengurangi kekhawatiran Karma walapun sepertinya ucapan Nagisa sama sekali tidak berefek apa-apa untuk Karma
Hening sebentar, lalu Nagisa membuka mulut nya, "maaf karena melupakan mu"
Nagisa menatap Karma, ekspresi yang dikeluarkan Karma seolah-olah berkata 'kau sudah ingat'
"Aku diberitahu Kayano, maaf aku masih belum mengingat mu..."
Ekspresi kecewa yang dikeluarkan Karma, tidak luput dari mata Nagisa. Nagisa sendiri juga kecewa, karena meski dia berusaha mengingat nya. Ia sama sekali tidak bisa mengingat nya. Biarlah untuk sementara begini dulu, supaya Karma merasakan apa yang Nagisa rasakan dulu.
Karma memeluk Nagisa, Nagisa bisa mendengar walau kecil tapi Karma terus bergumam meminta maaf. Ia sangat menyesal, atas perbuatan nya dulu.
Nagisa hanya diam, lalu membalas pelukan Karma. Pelukan itu terasa hangat dan lembut disaat bersamaan. Jika saja ibu Nagisa tidak berdeham disaat mereka pelukan. Mungkin mereka masih tidak melepaskan pelukan itu.
Karma dan Nagisa tersenyum canggung melihat ibu Nagisa yang melihat pelukan mereka.
"Kaa-san kirain kenapa, ternyata mau pelukan sama pacar" Ibu Nagisa tersenyum penuh arti, membuat Nagisa memerah sepenuhnya.
"B-bukan begitu kok kaa-san. Kami gak pacaran," entah kenapa saat mengucapkan ini hati Nagisa agak sakit.
"Belum tepatnya," Karma membenarkan ucapan Nagisa. Membuat wajah Nagisa tambah memerah. Sedangkan Karma hanya mengedipkan mata jahil.
Kalau Nagisa sendiri tidak masalah, maka Karma tidak akan mundur lagi. Ia akan menjaga Nagisa, dan tidak akan menyakitinya lagi.
"Hahaha begitu ya, masuklah. Nagisa juga masih perlu istirahat." Awalnya Karma menolak karena tidak mau merepotkan, tapi pada akhirnya Karma menerima juga. Siapa tau dapat restu, gak cuman dari mamanya tapi dari papanya Nagisa juga.
Tadi, saat Nagisa masih terbaring demam. Karma terus berpikir, apa yang ia perbuat ini benar? Apakah menjauhi Nagisa adalah pilihan yang tepat? Jadi Karma melakukan perundingan pada dirinya sendiri, jika nanti Nagisa tidak masalah pada perbuatan nya sebelumnya, maka ia akan menjaga Nagisa dan melindunginya. Ia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama.
.....
Hampir setengah jam Karma membesuk Nagisa, akhirnya Karma memutuskan untuk pulang dikarenakan hari sudah mulai gelap. Sebelum Karma pulang, ia mengusap-usap rambut Nagisa sampai berantakan lalu tersenyum jahil yang membuat lagi dan lagi Nagisa memerah.
"Jangan kangen ya, Nagisa-chan~"
Dan alhasil Karma kena lempar bantal sama Nagisa.
Karma terkekeh lalu pulang, di perjalanan ia senyum-senyum sendiri. Membuat orang yang melihat nya, pasti berpikir Karma tidak waras. Ya iyalah, Karma bahkan kepentok tiang listrik saking tidak fokusnya.
Mungkin Karma lupa, kalau ada orang yang tidak menyukai keadaan saat ini...
Okuda, dia memang sudah tidak memiliki perasaan lagi pada Karma. Tapi sifat dengkinya, membuat ia merasa Karma tidak pantas bahagia disaat Okuda malah diputusin dengan selingkuhannya. Ia mulai berpikir, apa yang harus ia lakukan agar Karma menyesal karena sudah memukulnya.
Kali ini Okuda akan bekerja sama dengan Terasaka, ia memang tidak menyukai pemuda kasar itu. Tapi kalau mau memulai rencananya, ia butuh Terasaka yang juga mau membully Nagisa.
"Kita lihat saja Karma, apa kau bisa melindungi Nagisa?" Batin Okuda.
Okuda berbalik arah, dan melompat kecil tidak sabar dengan rencana yang ia tunggu-tunggu.
Esok harinya, Terasaka dengan wajah puas menunggu Nagisa. Kemarin Nagisa tidak sekolah, jadi dia tidak bisa membully-nya. Sekarang pun Terasaka kesusahan untuk membully Nagisa, karena ada Karma yang entah kena pelet apa malah menyuruh nya untuk tidak mencelakakan Nagisa.
Terasaka tersenyum, saat melihat Nagisa masuk sekolah. Rencana yang di buat Okuda akan berhasil, dan ia yakin senyum Nagisa yang ia lihat sekarang tidak lama lagi pasti akan luntur. Cowok lemah sepertinya akan terus menjadi pecundang yang hidup dalam bayang-bayang Terasaka.
Rencananya akan dimulai saat pulang sekolah. Kenapa? karena berkat Okuda, ia jadi tau saat pulang sekolah nanti. Karma bakal dipanggil guru, dan saat itulah Nagisa akan sendiri. Mereka akan menariknya dan mengunci nya digudang seharian.
Tanpa mereka tahu, bahwa Nagisa membutuhkan obat untuk diminum atau penyakitnya akan makin parah...
TBC-
HAHAHA PENDEK YA? :) BTW UDH MAU TAMAT JUGA NIH CERITA. HAPPY ENDING GAK YA? HEHE~ ATAU MALAH SAD ENDING.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry | Karunagi ✅
FanfictionAkabane Karma membenci pernyataan tentang penyesalan selalu datang di akhir. Karena saat ini, karma menyesal melakukan sesuatu yang menyakitkan pada Nagisa Shiota. Ingin karma mengucapkan maaf atas perbuatan nya yg kejam pada Nagisa. Tapi, bisakah i...