Sebenarnya chapter sebelumnya udh tamat, tapi buat yg masih penasaran dengan kelanjutan mereka dan hal yang belum terkuak jadi ku buatlah special chapter.
Enjoy~
.....
Karma menduduki dirinya di bangku rumah sakit, sudah beberapa kali ia melihat pemandangan yang menyakitkan. Kondisi Nagisa tidak menjadi lebih baik, dan makin parah.
Mulut karma tidak berhenti-henti berdoa agar kondisi Nagisa menjadi lebih baik.
Beberapa bulan ia melakukan itu, dan Nagisa masih berbaring di rumah sakit. Tapi Nagisa masih tersenyum padanya, matanya masih berbinar-binar tiap kali Karma membincangkan hal lucu di sekolah.
"Karma...," panggil Nagisa lemas.
Karma memegang tangan Nagisa dan menatap nya dengan lembut, "ada apa sayang?"
"Aku ingin keluar, aku bosan di sini"
Karma menggigit bibirnya, ini sudah lebih dari sekali Nagisa meminta ini. Bukannya Karma tidak ingin mengabulkannya, tapi kondisi Nagisa tidak baik dan dokter pasti tidak mengizinkannya.
Karma takut.
Ia selalu takut suatu hari ia akan memulai hari tanpa melihat Nagisa.
Tangan kiri karma bergerak memegang pipi Nagisa, "tunggu kondisi mu membaik ya, suatu hari nanti aku akan mengajak mu jalan ke mana pun kamu mau"
Nagisa tersenyum dan mengangkat jari kelingking nya
"Janji?"
"Janji"
Hari itu seperti biasa mereka menghabiskan waktu di rumah sakit dan membicarakan banyak hal.
.....
Di toko buku, Karma mencari beberapa buku bacaan untuk Nagisa baca di rumah sakit. Ia ingin Nagisa menghabiskan waktunya untuk membaca di kala senggang dan bosan agar Nagisa tidak berpikir untuk keluar sampai kondisi nya benar-benar membaik.
Di saat ia mengambil komik, tangannya bersentuhan dengan orang lain. Karma reflek melihat ke arah orang disebelahnya.
Itu Okuda.
Penampilannya sedikit berubah, ia melepaskan kepangannya dan membiarkan rambut nya terurai.
"K-karma..." ucap gadis itu gugup.
Karma melepaskan tangannya dari buku itu dan mengabaikan Okuda, sampai gadis itu memegang lengan Karma dan Karma menghempaskan tangan Okuda dengan kasar.
"D-dengarkan aku dulu, ada yang mau kubicararan...!!"
"Tidak dengan ku"
Merasa semua sia-sia, akhirnya Okuda berbicara langsung sambil membungkuk, "Maafkan aku!"
"Aku tidak bermaksud mencari-cari alasan agar kau memaafkan ku, karena sejujurnya aku tahu perbuatan ku tidak akan pernah bisa dimaafkan. Tapi setidaknya biarkan aku meminta maaf! aku juga ingin meminta maaf pada Nagisa, tapi aku sama sekali tidak tahu ia dimana"
Air mata Okuda jatuh, selama berbulan-bulan ia merasakan perasaan menyesakkan yang bernama penyesalan tapi ia tidak pernah diberi kesempatan untuk meminta maaf. Ia terus mencari keberadaan Nagisa tapi tidak ada seorang pun yang tahu Nagisa di mana. Okuda di keluarkan dari sekolah, sehingga ia tidak pernah berpas-pasan dengan Karma ataupun Nagisa.
"aku tidak pantas untuk mendapatkan permintaan maafmu, karena aku juga menyakiti Nagisa," gumam Karma tapi masih bisa didengar Okuda.
Okuda menggigit bibirnya, "kau tidak mau tahu alasan dibalik kecelakaan mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry | Karunagi ✅
FanfictionAkabane Karma membenci pernyataan tentang penyesalan selalu datang di akhir. Karena saat ini, karma menyesal melakukan sesuatu yang menyakitkan pada Nagisa Shiota. Ingin karma mengucapkan maaf atas perbuatan nya yg kejam pada Nagisa. Tapi, bisakah i...