Mean dan Plan melangsungkan pernikahan di sebuah kuil dengan sangat sederhana. Tak ada banyak orang yang datang. Hanya Sammy dan Perth yang menyaksikan lewat video. Mean bercerita panjang lebar kepada Perth tentang bagaimana dirinya dan Plan dan akhirnya mencapai keputusan itu.
Berita baik datang seiring dengan kebahagiaan pernikahan mereka. Pihak pembeli apartemen Plan mengetahui tentang penipuan yang dilakukan oleh Joss dan ia menghubungi Plan berniat untuk memperbaiki semuanya. Ia bahkan sudah mengetahui di mana Joss berada dan menuntutnya. Orang tua Neena yang akhirnya membayar semuanya kepada pihak pembeli apartemen dan akhirnya apartemen itu kembali ke tangan Plan dan Plan menjualnya kepada pihak lain.
Plan mendapatkan uang dan ia bisa melunasi utang mereka ke bank yang juga gara-gara Joss. Rumah itu sudan sepenuhnya milik Plan dan Perth lagi.
Berita baik lainnya adalah Plan hamil bertepatan dengan program Mean yang selesai. Mean sangat bahagia. Dia tak mau menyiakan kesempatan ini. Mean membawa Plan dengannya ke Inggris dan memperkenalkannya kepada orang tuanya.
Plan sudah bisa menduganya. Di depan Mean, orang tua Plan bersikap sangat ramah dan terbuka, akan tetapi, di belakang Mean, mereka menawarkan sejumlah uang kepada Plan supaya meninggalkan Mean dan menggugurkan anaknya.
Alasan mereka melakukan itu karena sebenarnya Mean sudah dijodohkan dengan anak rekan bisnis mereka yang bernama Jida. Mereka merasa sangat beruntung saat mendengar Mean putus dengan Kew sehingga mereka bisa melanjutkan rencana mereka menikahkan Mean dengan Jida.
Alasan lainnya adalah karena latar belakang keluarga Plan yang tidak setara dengan mereka. Menikah dengan seorang yang kaya terlebih bangsawan sangatlah rumit sebab asal usul seseorang merupakan bagian dari basa-basi kehidupan sehari-hari mereka. Jadi, jika Mean menikahi Plan artinya mereka harus menanggung malu karena bermenantukan seseorang yang tidak dalam satu lingkaran.
Selain itu juga faktor usia. Mereka berbeda terlalu jauh. Meski wajah Mean terlihat lebih tua, tetap saja ini tak baik, khususnya untuk pencitraan mereka kepada media. Lambat laun media akan mengetahui tentang perbedaan ini dan ini membuat mereka tak suka.
Yang terakhir adalah alasan yang paling buruk. Plan pernah menikah sebelumnya yang notabene adalah seorang janda. Ini sangat tidak bagus untuk penilaian masyarakat kepada mereka.
Plan tentu paham benar dengan semua alasan ini. Dia tidak punya senjata apapun untuk menangkis semua serangan orang tua Mean. Dia hanya diam dan mendengarkan. Meskipun pembahasaannya diatur dengan sangat baik, rasanya tetap saja sakit.
Setelah semuanya dikemukakan oleh orang tuanya, Plan meminta waktu sampai Mean lulus kuliah. Ia sudah berjanji akan menemani Mean di acara wisuda dan ia juga perlu waktu untuk meninggalkan Mean dengan perlahan. Ia tak bisa meninggalkan Mean begitu saja sebab itu akan membuat Mean juga sedih.
Orang tuanya setuju. Hanya tinggal tiga bulan menuju waktu wisuda dan tentunya itu tak akan lama. Plan juga meminta selama tiga bulan itu, biarkan dia dan Mean berdua saja. Jangan ada Jida di antara mereka. Dia tak akan menerima uang apa pun dan dia tak akan mengaborsi anak dia dan Mean, tapi dia pasti akan pergi. Dia berjanji dia tak akan datang kepada Mean. Namun, jik Mean yang datang kepadanya, itu alan menjadi lain soal.
Orang tua Mean setuju. Ia tahu anaknya tak akan mendatangi Plan pada masa depan sebab mereka sangat percaya bahwa ia bisa melupakan Plan dengan cepat saat Jida hadir dalam hidup Mean.
Mereka menandatangani perjanjian. Plan kemudian mulai merencanakan sesuatu untuk masa depan dia, anaknya, dan Mean.
Ada satu hal yang harus diketahui tentang Plan. Entah ini buruk atau baik, yang jelas ini menjadi bagian dari karakter dirinya. Jika sudah mencintai seseorang, Plan biasanya selalu dalam dan serius. Ia memang tak mudah jatuh cinta, tapi jika hatinya sudah memilih, ia akan mempertahankan pilihannya apapun yang terjadi.
Sama halnya ketika ia mencintai Joss. Ia memperjuangkankannya sampai akhir karena baginya Joss adalah cinta pertamanya. Dan ia mencintai Joss sangat dalam. Oleh karena itu, ia sangat sulit beralih dari lelaki ini, bahkan ketika sudah bercerai.
Perlu waktu bertahun-tahun untuk melupakan dia dan dia harus menemukan momen yang tepat atau sebuah kejadian yang menyakitkan baginya dari Joss untuk menyudahi semuanya.
Cinta Plan kepada Mean bisa dikatakan perlahan tapi pasti. Ini mulai tumbuh dan berkembang sebab Mean selalu memberikan dirinya kesempatan untuk mengenal kehidupan dirinya lebih baik. Plus, Mean juga tak segan-segan menunjukkan cintanya kepada Plan sehingga seiring berjalannya waktu, Plan mencintai Mean dengan dalam.
Sayangnya, kenyataannya, orang tua Mean menentang hubungan mereka dengan alasan yang cukup masuk akal jika dilihat dari kacamata sebuah nilai kehormatan keluarga.
Hal ini mendorong Plan untuk berpikir keras yang intinya bahwa pertama, ia tak akan menyerah pada Mean dan anaknya. Ia akan membuat keluarga mereka bersama meskipun besar risikonya. Ia tahu jika ia berbicara dengan Mean tentang kebenarannya, Mean pasti akan marah besar kepada orang tuanya dan akan memilih tinggal bersamanya.
Itu sebuah pilihan yang baik juga, tetapi Plan tak berharap itu terjadi. Yang ia inginkan adalah ia bersama dengan Mean dan Mean tetap memiliki hubungan baik dengan orang tuanya.
Mean masih muda. Dengan karakternya yang terbuka dan berapi-api, ia pasti akan dengan cepat memutuskan bahwa ia bisa hidup sendiri dan bertanggung jawab atas kehidupan Plan dan anaknya. Plan tak mau itu terjadi. Bukan karena Mean alan meninggalkan harta yang begitu banyak, melainkan karena Mean anak tunggal yang menjadi harapan keluarga itu. Satu-satunya yang bisa Plan lakukan adalah bergantung kepada intuisi dirinya bahwa Mean dan Plan saling mencintai dengan dalam dan jika memang cinta mereka kuat, Mean dan Plan pasti akan bersama lagi dalam keadaan yang lebih baik.
Keputusannya sudah bulat. Plan akan meninggalkan Mean pada waktu tertentu dan berharap Mean akan menemukannya suatu hari sesuai dengan semua petunjuk yang ia tinggalkan.
Jika mereka memang saling mencintai, mereka pasti akan kembali bersama, jika memant cinta Mean sama seperti cinta Joss kepadanya, maka Plan tak bisa berbuat apa-apa, kecuali bertahan dengan anaknya.
Bersambung