Ruangan minimalis, terdapat seserang yang mematung sambil memegang ponsel, menatap dan sesekali termenung memikirkan sesuatu.
Hyungwon tak habis pikir dengan apa yang dilakukan IM. Hingga saat ini ia sadar bahwa Wonho dan IM memiliki sesuatu. Mereka mungkin dulu memang pernah dekat.
Layar ponsel Hyungwon menyala,
1 pesan baru
IM men-chat nya, bahwa ia sudah berada di depan. Di apartemen Wonho. Tak lama Wonho keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi.
Mata Hyungwon seperti ada yang mengarahkan dirinya untuk melihat Wonho.
Badan Wonho terlihat bagus sekali, jubahnya melekat pas ditubuhnya, tali yang mengikat pinggang terlihat menawan. Panjang jubah itu tak sampai lutut, menambah ukiran otot yang menonjol. Kulit mengkilap dan tangan Wonho menggosok rambut basah dengan handuk kecil. Mata mereka bertemu.
Hyungwon beralih.
Bel berbunyi.
Mengagetkan Hyungwon, seketika ia bergegas keluar kamar dan menuju pintu.
IM benar-benar ada di depannya sekarang. Ekspresi IM membuat Hyungwon bingung. Ia tak pernah mendapatkan ekspresi itu semenjak berteman. Ini pertama kalinya IM marah dengannya.Sebelum Hyungwon mengatakan sesuatu, IM sudah menarik dirinya keluar. Genggaman IM di lengannya terasa kencang, badannya tertarik dengan mudah. Hyungwon merasa sekarang IM memiliki tenaga lebih besar darinya.
"Changkyun?" Suara itu serak dan berat, berasal dari belakang. Wonho masih mengenakan jubahnya.
Badan IM langsung tegang mendengar suara itu, tangannya berubah menjadi dingin dan sedikit berkeringat masih memegang lengan Hyungwon. Namun ia masih membelakangi Hyungwon dan Wonho.
"Apa kabar?" Wonho mendekat disisi Hyungwon, namun IM masih belum berbalik. Kini suasananya terasa mencekam.
Sedikit lama IM merespon tanpa melepaskan tangan Hyungwon, Wonho pun tak melepas pandangan ke arah IM.
Akhirnya IM membalikkan badan, dengan ekspresi sulit dijelaskan, namun auranya terlihat gelap."Kau kenal denganku?" IM melontarkan penuh penekanan, seperti menekan amarah. Mata IM menyalang ke arah Wonho. Wonho menatapnya angkuh.
"Ah, kau lupa rupanya!" Wonho menjawab lebih santai dari IM, membuat alis IM menyerit tajam. Genggaman tangannya memeras kencang.
"Oh, jadi kalian teman baik? Menarik." Wonho memulai mempermainkan katanya, sambil membuat gesture sangat menyebalkan. Tangan menyilang di dadanya.
"Apa yang kau lakukan dengannya?" Langkah IM maju, mendekati Wonho, masih dengan tatapan bengis.
Wonho terkikik.
"Menurutmu?"
BUAK!
Layangan tinju IM mengenai pipi Wonho, namun Wonho tak bergerak ditempat. Namun bibirnya terlihat memerah, bibirnya robek.
"Apa ini yang selalu kau lakukan padaku?"
Hyungwon menyerit,
'Selalu?'
Dugaan Hyungwon benar, mereka pernah dekat. Ia merasakan hawa kemarahan lebih besar dari IM dan ia berusaha untuk menetralkan suasana.
Tangan IM terkepal sangat kuat, buku-buku putih terlihat. Pikiran Hyungwon sangat kalut, ia tak mau mereka berkelahi. Ini akan membuat IM menderita, terlihat siapa yang akan menang.
"IM, sudah. Kita bicarakan di dalam, oke?"
Hyungwon tak mau ini akan menjadi masalah besar, ia takut akan mengganggu penghuni apartemen lain. Ia tak mau menanggung resiko itu dalam hal ini.
IM menyerit bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Captain America
FanfictionHyungwon penggemar berat hero Captain Amerika. Secara tak sengaja ia memiliki masalah dengan seseorang karena kecerobohan dirinya. Wonho, yang memiliki tubuh mirip seperti Captain Amerika. Masalah seperti apa?