Memori : Ranu Kumbolo

48 7 0
                                    

Somi yang pertama kali bangun dan langsung di sergap hawa dingin Ranu Kumbolo. Setelah bangunkan Bilur yang masih tidur, Somi langsung keluar tenda dan bangunkan tenda sebelah.

Guanlin ambil air di danau dan berikan ke Haechan buat di rebus dan di buat teh.  Bilur sama Junkyu lagi sibuk buat sarapan, sedangkan Somi dan Jaehyuk sama-sama lagi lihat sunrise di tepian Ranu Kumbolo.

Hari ini mereka punya waktu satu hari buat main dan nikmatin segala hal perihal Ranu Kumbolo sebelum akhirnya besok lanjutkan perjalanan ke Oro-oro Ombo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini mereka punya waktu satu hari buat main dan nikmatin segala hal perihal Ranu Kumbolo sebelum akhirnya besok lanjutkan perjalanan ke Oro-oro Ombo. Di sebelah tenda mereka sudah ramai orang-orang yang lihat matahari terbit, ada Yujin dan Doyoung yang sibuk potret pakai kamera juga.

"Jaehyuk."

Si pemilik nama menoleh sekilas lalu lanjutkan lihat matahari yang sedang indah-indah nya. "Hm?"

"Semalem gue samar-samar denger lo ngobrol sama Bilur di luar. Gue nggak pernah lihat lo begini sebelum nya, apa nggak mau cerita?" kata Somi

Kekehan kecil keluar dari bilah bibir Jaehyuk, usak gemas rambut Somi sampai si pemilik surai mendengus sebal. Sebenarnya agak kesal karena selalu saja gadis itu tau perihal Jaehyuk, hal-hal sedetail rasa maupun asa yang di simpan dalam kotak pandora hati juga bisa gadis itu tahu — walau tidak sepenuhnya. Contoh nya sekarang, hanya dengan lihat beberapa afeksi dan interaksi yang Jaehyuk lakukan dia tahu ada yang tidak biasa. Hal yang pemuda Yogiswara sendiri belum bisa pastikan, hal semu yang menyenangkan.

"Gue sendiri masih bingung, Nik." ucap Jaehyuk

"Terlepas dari semua tujuan lo pergi ke puncak gunung-gunung di Indonesia, alasan semeru masih semu dan abu-abu. Belum bisa di ucap apalagi tersingkap, obsesi tanpa alasan ke gunung para dewa. Wara, gue nggak paham betul tentang apa yang lo simpan di sudut ruang hati lo, entah rasa atau cinta, tapi gue harap gunung ini bisa jadi pemberhentian terakhir berikut tempat pulang paling nyaman buat lo. Puncak dimana lo temukan sosok yang bisa lo ajak menjelajah bareng, perihal rasa."

Ucapan Somi telak buat Jaehyuk diam, nggak tau harus balas bagaimana. Begitu juga yang dia harapkan, dari semua gunung yang pernah dia jajaki, baru kali ini dia merasa lebih hidup. Apa iya, dia jatuh rasa pada gadis musim semi yang sekarang tertawa di bawah bumantara Mahameru.

"Wara, nggak salah buka hati buat sosok yang berhasil buang serpihan es disini." Somi berucap sambil menunjuk dada Jaehyuk, menunjuk tepat di hati nya.

Masih belum ada kata yang terucap dari bilah bibir Yogiswara, si lakon masih sibuk dengan segala bentuk pemikiran nya sembari lihat panorama Ranu Kumbolo yang untuk pertama kali nya dia lihat secara nyata. Bukan rahasia lagi bagi segenap anak-anak Fakultas Teknik  kalau Yogiswara Jaehyuk Salaka adalah sosok paling ramah, paling banyak tingkah, tapi paling tidak tersentuh.

Sejarah hubungan yang menjurus pada rasa tidak pernah terlihat dia gandeng. Tidak pernah terlihat satupun perempuan dari ranah Universitas Indonesia yang dia genggam dan berikan judul sebagai pacar, hanya Somi yang satu-satunya berani mendekat dan menjejalkan si lakon dengan berbagai wejangan dan ucapan. Itupun karena Jaehyuk dan Somi merupakan teman sejak SMA.

"Jaehyuk!"

Yang di panggil mengerjap pelan, tersadar dari lamunan sejenak dan baru lihat kalau ternyata eksistensi Somi sudah tidak lagi di samping nya melainkan sudah bergabung bersama Ajun dan Guanlin yang sedang memasak nasi. Di sebelah nya ada gadis yang sejak tadi mendadak masuk ke lamunan nya, berbinar menatap baskara yang menampakkan diri di ufuk timur.

"Nggak boleh ngelamun, masih pagi." kata Bilur, dia sodorkan gelas berisi teh hangat. "Minum dulu teh nya."

Jaehyuk terima dan minum tanpa suara, alihkan perhatian pada sosok di samping nya yang ternyata lebih kuat tarik atensi nya daripada baskara di depan sana. Bersyukur karena bertemu sosok Bilur di Ranupani, gadis berambut indigo penuh misteri yang curi semua perhatian nya. Rasanya ingin minta maaf pada Semeru karena gadis di samping nya lebih membuat nya penasaran, tapi dia berjanji akan jelajahi atap pulau jawa tersebut bersama-sama, membuat cerita.

"Kenapa?" tanya Bilur

Alihkan perhatian, Jaehyuk kembali tatap Ranu Kumbolo di depan nya. "Hari ini baru yang ketiga."

"Apa nya?" Bilur angkat alisnya bingung

"Ketemu lo."

Si musim semi semakin bingung perihal kemana arah bicara Yogiswara. Kenapa tiba-tiba berbicara aneh, atau kenapa tiba-tiba bersikap aneh?

"Tapi kalo menyangkut perihal rasa, tiga hari udah cukup buat buktikan kalau ini nyata. Lo tau kan, Basanta Bilura."

Bilur menggelengkan kepala nya spontan, buat Jaehyuk gemas dan acak surai indigo nya. Mendadak buat Bilur kaget karena tiba-tiba dekatkan wajah nya ke wajah Bilur.

"Mendadak gue berpikir kalo musim semi lebih menyenangkan dari puncak gunung." kata nya lalu pergi tinggalkan Bilur yang total bingung dengan ucapan Yogiswara.
































S E M E R U
ft Yoon Jaehyuk

SEMERU - ft JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang