Memori : Kalimati

45 5 0
                                    

Malam hari sekitar pukul delapan, Junkyu dan Jaehyuk sibuk memasak nasi. Pun dengan Haechan dan Guanlin yang sama-sama sibuk menggoreng dan menumis kangkung. Somi sendiri ada disana — bersila kaki sambil main ponsel. Sedangkan Bilur ada di dalam tenda, tidur sejak tadi sore.

Jaehyuk terang-terangan tunjukan aura perang setiap dekat Haechan, padahal Haraka sendiri berkali-kali coba benahi kesalahpahaman ini. Suasana makin nggak kondusif karena Bilur yang belum bilang apapun untuk bantah faham Jaehyuk. Pusing,

Guanlin berkali-kali coba bicara dan beri penjelasan tapi di tolak mentah-mentah oleh Jaehyuk. Yasudah, di biarkan saja Jaehyuk meradang sendirian.

"Wara bangunin Bilur sana, dia belom kena karbohidrat dari siang." kata Junkyu

Jaehyuk berhenti pandang kepulan asap nasi, menoleh yang langsung beradu tatap dengan Junkyu. "Lo aja sana, takut nya gua kebawa emosi."

Junkyu tersenyum singkat kemudian tepuk pundak Jaehyuk pelan, "Gue suruh Raka aja apa gimana ya?"

Senyum puas tampil di bibir Junkyu waktu dapati Jaehyuk berdecak dan buru-buru masuk ke tenda dimana Bilur tidur.

Sampai di dalam Jaehyuk hanya diam, pandangi tidur Bilur yang kelihatan nyenyak sekali. Untuk yang pertama kali Jaehyuk bisa rasakan degup jantung nya menggila. Untuk yang pertama kali Jaehyuk merasa begitu tertarik pada seseorang, seseorang yang baru di temui nya beberapa hari lalu.

"Ra, bangun." Jaehyuk senggol lengan Bilur pelan.

Enggak butuh waktu lama karena Bilur langsung terbangun, membuka mata dan di suguhi wajah Jaehyuk. Benahi posisi rebahan nya, Bilur mendudukan diri di depan entitas si Yogiswara yang sedang di rundung salah paham.

"Keluar, makan." kata Jaehyuk, beranjak keluar sebelum tangan nya di cekal si gadis Basanta.

"Mau denger penjelasan ku dulu nggak?" tanya Bilur

Sejak kejadian beberapa jam lalu Jaehyuk sama sekali enggak mau bicara ataupun interaksi dengan Bilur. Dan si Basanta nggak bodoh dengan enggak menyadari kesalahpahaman yang melingkupi Jaehyuk. Harus nya enggak gitu, sama sekali bukan begitu.

Bilur kira Jaehyuk akan pergi dan enggan menetap untuk dengar kata penjelasan nya. Tapi di dapuk kenyataan karena setelah menghindar selama dua puluh kali akhirnya Jaehyuk bersedia duduk di hadapan Bilur untuk dengar apa yang sebenarnya terjadi.

"Pertama, kamu salah paham." kata Bilur

Mendapat balas berupa dehaman dari Jaehyuk membuat Bilur meringis. Jaehyuk marah banget ya?

"Haechan nggak suka aku, enggak sama sekali." Bilur jeda ucapan nya untuk sekadar lihat respon Jaehyuk, yang ternyata masih diam. "Tadi, waktu aku mau sebut nama nya, mendadak Ajun panggil aku buat bantu angkat air dari Sumber Mani makanya aku reflek bilang 'Aku'."

Jaehyuk membuka mulut nya agak terkejut dengar penjelasan Bilur. Aneh banget nggak sih, kenapa dia bisa marah cuma karna kesalahpahaman konyol begini? Malu banget.

"Kamu tuh, udah dong ngambek nya serem banget tau!" kata Bilur

Jaehyuk alihkan pandangan, "Iya, maaf."

"Minta maaf sama Raka, apaan banget dia nggak salah malah di musuhin."

Ah iya jadi ingat Haechan yang seharian penuh di musuhi Jaehyuk. Jadi nggak enak,

"Iya nanti minta maaf, ayo makan dulu." Jaehyuk beranjak yang kembali di tahan Bilur.

"Aku bilang gini karna yakin kamu bisa jaga rahasia dan jaga pertemanan kamu, exactly kamu yang paling paham situasi nya. Raka suka Ennik, tapi Ennik suka Guanlin dan sebaliknya."

Lebih dari yang pertama kali ini Jaehyuk betulan terkejut. Paham dengan situasi diantara ketiga nya, lebih kepada Haechan dan Guanlin yang kembali ulangi kesalahan yang sama — suka dengan orang yang sama.

"Serius!?" tanya Jaehyuk

"Lebih serius dari sekedar aku di panggil Ajun dan kamu ngambek seharian." sindir Bilur

"Udah sih gausah di bahas kan gue ga tau." Jaehyuk pasang wajah merajuk

"Jelek, buruan keluar." Bilur dorong badan Jaehyuk agar cepat-cepat keluar dari tenda.
















S E M E R U
ft Yoon Jaehyuk

SEMERU - ft JaehyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang