TRUTH OR DARE

45 25 8
                                    

     Pagi harinya, jam masih menunjukkan pukul enam lewat sepuluh menit. Sena sudah duduk di meja makan untuk sarapan.

     "Bang, Sena ke sekolah naik apa," keluh Sena. Pasalnya kedua orangtua mereka sudah berangkat duluan karena ada meeting penting. Papa mereka seorang manajer dan mama mereka adalah sekretaris dari papa mereka.

     Terdengar suara motor dari luar. Ternyata teman-teman Ethan sudah sampai di depan rumah. Ethan melihat jam.

     "Berangkat yuk Sen."

     "Udah jam setengah tujuh," ucap Ethan menarik Sena agar keluar.

     Sena mengunci pintu rumah dan melihat teman-teman Ethan. Wajahnya yang tadinya manja berubah menjadi dingin. Membuat Ethan tertawa dengan tingkah lucu adiknya itu.

     "Tessa, kamu aku bonceng ya," ucap Ethan tanpa memedulikan Sena.

     Seketika Sena cemberut. Yah... Abangnya yang kadang baik bisa jadi sangat ngeselin. Dan itu yang kini sedang dirasakan Sena.

     "Sena sama siapa? Kan sekolah jauh? Bang Ethan semenjak dah punya pacar ngeselin ih! Nanti Sena bilang papa biar uang jajan Abang dipotong," celoteh Sena.

     Yang lain selain Ethan terdiam. Sena yang kemarin pendiam dan dingin kini berubah menjadi Sena yang manja. Sebenarnya Ethan hanya ingin menunjukkan sifat asli Sena pada teman-temannya.

     "Sama gue," ucap Kevin singkat.

     "Hah?!" Kaget semua orang yang ada di sana.

     Entah mengapa, semenjak Kevin bertemu Sena. Sifatnya berubah. Baru kali ini Kevin mengajak seorang cewek untuk pergi bersamanya.

     "Ogah!" Tolak Sena mentah-mentah.

     Melihat dua orang ini membuat yang lain bingung sekaligus baper. Mereka beranggapan kalau keduanya ini sedang dalam masa pdkt.

     "Yaudah nggak usah sekolah."

     "Lo siapa sih ngatur-ngatur gue!"

     "Gue Kevin."

     "Yaudah."

     "Naik."

     "Nggak."

     "Bandel banget sih jadi cewek."

     "Maksa banget sih jadi cowok."

     "Naik sendiri atau gue gendong."

     "Enak aja!"

     "Kevin! Sena! Kok pada debat sih? Dah lah Sen, nurut aja apa susahnya sih," ucap Ethan yang mulai kesal dengan dua orang ini.

     "Huft! Kak Tessa, Sena bilang aja. Jangan baik-baik sama bang Ethan. Ngeselin!" Ujar Sena membuat yang lain tertawa.

     Dengan emosi membara Sena naik ke motor Kevin. Dan mereka pun melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Tentu saja terjadi perang dunia antara Kevin dan Sena.

                            ***

     Mereka memasuki gerbang sekolah. Banyak mata yang menatap ke arah Sena.

     "Itu kak Ethan dan teman-temannya kan?"

     "Cewek yang dibonceng Kevin tuh siapa?"

    "Yah, berarti yang jomblo cuma Harsa doang dong?"

     "Kok cowok-cowok cool kayak mereka bisa dapat cewek yang biasa aja ya?"

WE ARE ONE  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang