BERAKHIR

16 15 2
                                    

     "Gimana keadaan lo?"

     Kevin menatap Ethan yang tiba-tiba ada di belakangnya. Matanya menatap cowok itu dengan tatapan dinginnya.

     "Masih kayak biasanya," jawab Kevin singkat.

     Sudah 3 bulan sejak awal semester 2. Dan siapa sangka mereka menjadi semakin dekat dengan Joe dan Rino. Bahkan kabarnya Rino sudah berpacaran dengan Sheila.

     "Gue tau lo sedih. Tapi jangan terlalu terpuruk," tegur Ethan pada sahabatnya itu.

     "Lo sendiri gimana?" Serang Kevin.

     "Lo masih aja suka memutar pembicaraan ya," kekeh Ethan.

     Saat ini, kedua sahabat itu sedang berada di kamar Ethan. Kevin, lelaki itu kembali merindukan Sena. Karena itulah dia mendatangi rumah sang kekasih.

     Kevin sempat melihat keadaan Sora, wanita itu benar-benar shock. Kevin pun sempat menghampirinya dan berusaha untuk menenangkan wanita itu, tetapi Sora hanya menangis dan menyebut nama Sena.

     "Gue rindu Sena," ucap Kevin tiba-tiba.

     "Sama."

     "Biasanya kalau kita berantem, Sena pasti lerai kita," ucap Ethan menatap langit-langit kamarnya.

     "Seandainya Sena ada di sini," ucap Kevin.

     "Itu hanya kata 'seandainya' Vin," balas Ethan menatap sahabatnya itu.

     "Lo nginep sini?" Tanya Ethan melihat waktu sudah menunjukkan pukul 23.19.

     "Iya."

     "Gue ke kamar Sena dulu," izin Kevin.

     Sejak Sena menghilang, terkadang lelaki itu datang ke rumah sang kekasih. Bahkan sering menginap di sana. Dan sudah menjadi rutinitasnya untuk ke kamar Sena sebelum tidur.

               ***

     Cklek!

     Kevin memasuki ruangan yang berada di sebelah kamar Ethan. Kakinya melangkah lebih dalam ke kamar bernuansa biru langit itu. Seketika lelaki itu tersenyum mengingat betapa sukanya gadis itu pada biru langit.

     "I Miss you babe," lirih Kevin yang duduk di pinggir kasur Sena.

               ***

     Kevin kembali ke kamar Ethan. Lelaki itu mulai memejamkan matanya. Namun tiba-tiba...

     "SENA!!"

     Kevin dan Ethan yang baru saja akan tertidur langsung membuka mata mereka. Kedua lelaki itu berjalan ke kamar Sora.

     "Sena!! Mana Sena?!"

     Sora kembali berteriak histeris. Nathan dan seorang perawat yang menjaga Sora berusaha menenangkan wanita paruh baya itu.

     "Ma, tenang ma. Jangan kayak gini," ucap Ethan berusaha membujuk sang mama.

     "PERGI KALIAN! SAYA MAU SENA! MANA SENA?! MANA PUTRI SAYA?!" Sora mengusir semua yang ada di kamarnya.

     Kevin hanya melihat kejadian itu. Matanya fokus menatap Nathan, Ethan, seorang perawat yang menjaga Sora, dan tentunya Sora yang masih histeris. Perlahan, lelaki itu mendekati Sora.

     "Tante, tante tenang ya. Jangan kayak gini. Sena pasti sedih kalau lihat tante kayak gini."

     Sora menatap Kevin yang barusan berbicara padanya. Matanya menatap lelaki itu dengan air mata yang masih mengalir.

WE ARE ONE  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang