PENGAKUAN

17 14 7
                                    

     Hari Sabtu, hari ini Sena menepati janjinya pada Kevin untuk makan siang bersama keluarga Kevin. Dan di sinilah mereka, gerbang rumah Kevin. Jujur, Sena sangat gugup. Bagaimana jika keluarga Kevin tidak menyukainya? Tapi perasaan gugup itu sedikit berkurang ketika Kevin menggenggam tangannya seakan tau apa yang ada di pikiran sang gadis.

     "Rileks aja Sen, keluarga aku baik kok," ujar Kevin seraya mengelus kepala Sena lembut.

     Sena hanya mengangguk. Kemudian perlahan Kevin membuka pintu dan...

     "Wahhh!!" Sena terkaget ketika melihat enam orang yang menatapnya kemudian berteriak kagum.

     "Ini cewek lo Vin? Cantik banget," ucap Kayla, kakak perempuan Kevin.

     "Mih, pih, bang Keenan, kak Laura, kan Kayla, bang Aldo, sabar napa. Baru juga masuk," keluh Kevin kemudian menatap Sena yang sudah menatap mereka bingung membuat Kevin menghela nafas pelan.

     "Ini Sena, pacar Kevin. Sen, ini papi dan mami aku. Terus ini Abang aku, bang Keenan sama ceweknya kak Laura. Yang di sana kak Kayla sama cowoknya bang Aldo," jelas Kevin memperkenalkan keluarganya pada Sena dan sebaliknya.

     "Hai," balas Sena dengan senyum manisnya.

     "Wah, cantiknya. Kamu katanya adik Ethan ya? Mirip banget sama Ethan. Serasa Ethan versi cewek. Mami beruntung lho anak mami bisa dapetin cewek yang cantik dan baik kayak Sena," ujar Keisha, mami Kevin.

     "Makasih Tante," ucap Sena dengan senyum manisnya.

     "Manggilnya mami papi aja," ujar Kenta, papi Kevin.

     "Iya mih, pih," balas Sena dan tersenyum karena ternyata keluarga Kevin sangat ramah.

     "Yaudah yuk, ntar makanannya dingin," ujar Kayla kemudian Kayla, Aldo, Keenan, dan Laura menarik tangan Sena disusul oleh Kenta dan Keisha dan meninggalkan Kevin yang kesal karena terabaikan.

                             ***

     "Gimana rasanya jadi pacar Kevin?"

     "Dia romantis nggak?"

     "Tau nggak Sen, lo cewe pertama Kevin lho."

     "Nggak nyangka calon adik ipar gue cantik banget."

     Dan banyak lagi pembicaraan yang membuat Sena akrab dengan keluarga Kevin. Mereka terus-menerus memuji Sena, dan Sena juga memuji kebaikan mereka. Tak terasa makanan pun habis. Keisha membersihkan meja makan dan meletakkan ke tempat piring kotor.

     "Mih, Sena bantu ya," ucap Sena kemudian mulai mencuci piring.

     "Eh! Nggak usah Sena. Kamu kan tamu. Nggak enak tau," ujar Keisha yang berusaha mengambil piring kotor dari tangan Sena.

     "Nggak apa-apa mih. Sena nggak biasa duduk-duduk santai gitu," jelas Sena kemudian kembali mencuci piring dibantu Keisha. Sementara Keisha hanya mengangguk pasrah. Sesekali mereka tertawa karena candaan yang Keisha berikan.

                             ***

     Setelah mencuci piring, mereka berkumpul di ruang keluarga. Suasana begitu hangat. Mereka melempar canda satu sama lain.

     "HELLO EVERYBODY!" Terdengar teriakan dari luar yang sukses membuat semua diam.

     "Ngapain lo semua ke sini?" Tanya Kevin pada Ethan dan yang lainnya.

     "Bukannya kita sering ke sini ya?" Tanya Fauzan balik kemudian tatapannya bertemu Sena dan paham dengan yang terjadi.

     "Owh. Sorry sorry. Kita lupa kalau ada Sena. Tapi karena udah terlanjur kita main sini aja," ucap Fauzan kelewat santai membuat Kevin dan Sena kesal bukan main.

WE ARE ONE  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang