Yeonjun, Best Best Friend [25-3= 22]✅

926 38 1
                                    

"Cih.., haha. Apa lo lupa, manusia palsu kaya kita ga bakal bisa jatuh cinta"

.
.
.
.
Happy Reading
-ini judul chapter ya, bukan part jadi gausah bingung mau mulai baca dari mana😂😊👌

Jangan baca yang belum direvisi please (yang belum di ceklis). Malu gua.

▪︎▪︎▪︎

"Kita putus Na, lu emang bener-bener cewek terjahat yang pernah gue kenal" Han menatap tajam pada Woona.

"Gak han, guw sama dia cuma temen doang" perempuan berambut sepundak itu membela diri.

Ditengah lapangan basket sekolah, panas sekali siang itu, sepanas emosi Han yang baru kemarin saja melihat Woona bersama lelaki lain. Wanita paling Ia percaya, paling Ia sayang, mengkhianatinya semudah itu.

"Udah! Gue udah muak sama yang lo omongin" Ia berjalan pergi meninggalkan Woona.

Hatinya begitu perih mengetahui bahwa dia hanya salah satu lelaki simpanan dari sekian banyak kekasih Woona.

Bagaimana dengan Woona, apa dia sakit hati?

Tidak, tidak sama sekali.

Bahkan ada perasaan lega di hatinya, kini Ia bisa mencari lelaki baru. Brengsek memang, tapi kita harus ingat, semua hal buruk pasti ada alasan dibaliknya.

"Drrt... drrt..."

Ponsel woona berbunyi, segera Ia menggeser ikon hijau itu ke atas.

"Apa??" Woona berseru kesal karna terbawa suasana.

"Iih.. woonaa, kangen nih aku. Galak banget sih"

"Ck... yaudah maaf, ketemuan aja yuk, aku belum makan siang nih"

"Noh kan, bener dugaan gue, temen macem apa yang manggil pake panggilan sayang?!" Ucap Han yang sejak kapan ada di belakang Woona.

Alasan Han kembali ke situ adalah, Ia tak sanggup meninggalkan Woona karna getaran perasaan itu masih terlalu kuat.

Tapi, apa yang Ia dapat? Dipatahkan saat itu juga.

"Eh, Han?? Sejak kapan lo disini??" Woona terkejut melebarkan mata.

"Dasar cewe bermuka dua!, JANGAN PERNAH NAMPILIN MUKA LO DI DEPAN GW LAGI!" Bentak Han murka.

"HAN, gak gitu, dengerin gue dulu!" Woona menggenggam tangan Han, mencegah agar laki-laki pendiam itu tidak pergi.

Han langsung menepisnya dan pergi dari tempat itu. Tanpa sekalipun melirik pada Wajah si Mantan kekasih.

"Ck, dasar goblok.., goblok" gumam Woona dengan tangan kanan memukul jidatnya.

"Woona...?" Panggil laki-laki di sebrang sana.

Woona terlupa bahwa dia sedang telponan dengan orang lain.

"Oh iya, maaf ya itu tadi cowo yang aku biasa ceritain itu loh, yang ngejar-ngejar aku terus."

"Beneran nih?"

"Ih bener, masa gak percaya sih."

"Oke, ketemuannya jadi kan?, aku tunggu di kafe biasanya ya."

"Iyaaa..."

Tuutt...

Woona mematikan panggilan telponnya.

"Tadi siapa ya anjir, kafe biasanya yang mana lagi" batin woona.

Daripada pusing, Ia langsung mengecek hp nya.

My Hurt, My HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang