f o u r

2.6K 463 50
                                    

Chapter 4 : A Bet
2500 words

"Hehe, Maaf." Aku menyengir kemudian bangkit dengan susah payah.

Fred yang wajahnya sudah sangat merah, diam sejenak setelah aku berdiri. Ketika ia dihampiri adiknya, aku cuma memperhatikan mereka—George menyenggol bahu Fred jahil, Dia menarik tangan kakaknya untuk membantunya bangkit sambil membicarakan sesuatu.

Sehabis berbicara dengan dua orang bermuka galak yang tidak aku hiraukan, Mr. Weasley menuntun kami melewati tanah kosong penuh kabut. Jadi seperti biasa, aku sesekali tersandung kecil. Dengan demikian, Fred bersedia menggandeng tanganku agar saat aku tersandung aku tidak jatuh.

Perjalanan dua puluh menit aku isi dengan pertanyaan acak saat bosan. Tapi meski begitu, Fred dan George asik-asik saja menjawabnya. Bahu Cedric juga bergetar ketika aku melontarkan kalimat. Aku tidak tahu apa itu kebetulan atau dia memang mendengar ucapanku.

"Fred, boleh aku berjalan sambil menutup mata?" Fred menggeleng—aku mengembungkan sebelah pipi.

"Kalau begitu, aku berjalan mundur saja ya? Aduh!" Gelak tawa-ku memecah keheningan dalam rombongan membosankan ini. Yang lain tidak perlu repot-repot melihat padaku karena mereka pasti tau apa penyebabnya.

"Berjalan normal saja kau tersandung Nona, apalagi jika mundur." Balas Fred lalu terkekeh. "Aku sih tidak keberatan kalau harus menggendongmu jika kau terjatuh, tapi masalahnya tas besar di punggungku ini mau ditaruh di mana?" Lanjutnya seraya menggoyang-goyangkan genggaman tangan kami.

"Uh-huh." Aku bergumam, menundukkan kepala—memperhatikan langkah.

Pria yang sedang menggandeng tanganku kini menariknya, membuatku tersentak menubruk seseorang di hadapanku. "Maaf," Ternyata itu Cedric. Dia tersenyum hangat kemudian mengangguk dengan senyum segaris. Fred membuatku berdiri tepat di sampingnya dengan satu tarikan saja.

Kami berdiri di hadapan sebuah gerbang yang di baliknya terdapat banyak bayangan hitam bergerak-gerak dan sosok gelap tenda yang berjajar.

"[Name]," Aku menoleh.

"Ya Ced?" Cedric menyempatkan diri memandangi salah satu bagian samping tubuhku, sementara aku masih menunggunya mengucapkan beberapa kalimat lagi. "Kita berpisah di sini," Katanya mencoba kembali fokus pada mataku.

Ku anggukan kepalaku paham, "Sampai jumpa. Dan oh—" Cedric kembali berbalik padaku ketika tadinya ia sudah memunggungiku. "Kue-nya enak sekali, aku sangat menyukainya. Terima kasih [Name],"

"Sebuah kehormatan bisa membuat tuan Cedric senang, dah Cedric!"

Dari sini aku bisa melihat Muggle yang menjaga di depan pintu yang akan kami datangi. Dia terlihat menoleh saat mendengar langkah-langkah yang aku dan lainnya buat.

"Pagi!" Sapa Mr. Weasley ramah.

"Pagi," Jawab Muggle tersebut.

"Apa Anda Mr. Roberts?" Mendengar itu Dia mengangguk. "Dan siapa Anda?"

"Weasley, dua tenda—dipesan dua hari yang lalu"

Mr. Roberts mulai membaca daftar miliknya, aku tidak terlalu memperhatikan. Sebab, sebelah tanganku rasanya asing sekali. "Fred," Panggilku yang langsung membuat Fred menoleh.

"Tanganku berkeringat, tangan kita jadi basah."

"Oh—mhm," Aku segera melepas genggaman tangan Fred dan langsung memeriksanya. Kotor sekali... barangkali ini bekas tadi aku terjatuh, jadi aku segera mengelapkannya ke rok yang tengah aku pakai. Masa bodoh, yang penting tanganku tidak basah lagi.

Harry Potter and The Goblet of Fire X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang