Brukk!!
"Naura!!"
Mereka melihat Naura yang tergeletak tak sadarkan diri. "Pangiilin guru cepat"perintah Fira. Difa bergegas untuk mencari guru dan membantu mereka membopong Naura.
"Gw harus hubungi Andri dan Reno"kata Fira sambil mengeluarkan ponsel nya."Tingg"
Ponsel Andri berbunyi bahwa ada pesan masuk. Ia perlahan-lahan mengambil ponselnya yang berada di saku dan diam-diam melihat ada pesan dari Fira. Andri segera membacanya.
"Dri..kita udah di sekolah,kita di hukum di lapangan. Sekarang Naura tiba-tiba pingsan dan kita lagi bawa ke UKS"
Pesan dari Fira membulatkan matanya.
Ia menengok ke belakang menatap Reno yang sedang mencatat,oke dia memutuskan untuk memberitahu nya lewat pesan."Permisi Bu"kata Andri yang mengakat tangan kanan nya. "Ada apa Andri?"tanya sang guru. "Saya ingin ke toilet Bu"jawab Andri sambil menurunkan tangan nya. "Baiklah,jangan lama-lama ya dri"kata sang guru lalu menatap kembali ke papan tulis. "Terimakasih Bu" kata Andri yang langsung keluar dari kelasnya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ia sedikit berlari di koridor sekolah,yang hanya ia pikirkan Naura ya bagaimana Naura bisa pingsan?itu lah pikirnya.
Tak lupa ia juga mengirimkan pesan ke Reno agar segera menyusul nya."Tingg"
Suara ponsel Reno berbunyi,ia segera mengambil ponselnya dan melihat pesan di bawah meja karena jam pelajaran berlangsung mereka tidak diperbolehkan menggunakan ponsel.
"Ren,lu cepet ke UKS!!Naura pingsan lu cepat ya susul gw!!"
Reno langsung berfikir bagaimana cara nya agar bisa menyusul Andri?
"Bu saya permisi sebentar ya Bu,udah gak tahan nih" seru Reno Dengan memasang mimik wajah menahan sakit. "Yaudah cepat sana!jangan buang angin di sini!"kata sang guru. "Terimakasih Bu saya permisi" kata Reno langsung berlari.
UKS..
Brakk!
"Di mana Naura?!"tanya Andri ngos-ngosan wajah nya berkeringat. "Duduk dulu dri tenang. Nih minum" kata Anna yang memberikan segelas air.
"Gimana keadaan Naura sekarang?"kata Andri lumayan tenang tak seperti tadi. "Dia ada di sana"tunjuk Anna mengarahkan ruangan yang tertutup gorden hijau,ia segera melangkah kakinya untuk melihat Naura.
"Srelekk"
Semua mata tertuju pada Andri. Ada Fira juga Difa yang berada di samping Naura yang terbaring.
"Kenapa bisa begini?" Tanya Andri sambil memegang tangan Naura ia sangat khawatir.
"Dia pingsan"kata Difa ketus dan melirik Fira yang berada di depannya."Ini semua gara-gara Fira dri!"tunjuk Difa dengan emosi. "Kalo bukan karena kita begadang ini semua gak akan terjadi!!"lanjut nya ia benar marah.
Anna yang baru datang ia tersentak mendengar Difa teriak." Eh,eh ada apa nih?kok lu kaya marah-marah dif?"tanya Anna yang berdiri di samping Fira.
"Nih, gara-gara dia kita kesiangan, gara-gara dia kita gak sarapan,dan gara-gara dia Naura jadi pingsan"emosi Difa sambil menunjuk Fira. Sedangka Fira hanya menunduk tak berani melawan matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis.
"Apa bener fir begitu?"tanya Andri ia tak sadar mengepalkan kedua tangannya pertanda ia pun akan marah.
Fira tak menjawab ia malah semakin menunduk dan mulai meneteskan air mata.
"JAWAB FIR JAWAB!!" bentak Andri.
Semua tersentak,bahkan Fira semakin meneteskan air mata nya sembari memegang rok nya kencang.
"APA BENER FIR?! APA BENER YANG DI BILANG DIFA?!!"
Andri semakin emosi karena tak mendengar Jawaban dari Fira.
Fira memegang rok nya semakin kencang bahkan rok nya sekarang basah karena air mata terus menetes. Dengan segenap keberanian ia berjalan mendekati Andri ia semakin mengikis jarak mereka. Tepat didepan Andri Fira mendongak memperlihatkan air matanya.Andri sempat kaget melihat wajah Fira sudah basah dengan air mata.
"IYA EMANG BENER APA YANG DI BILANG DIFA!!" Bentak Fira.
Setelah itu Fira berlari keluar UKS.
Andri ingin menahan nya tetapi tidak bisa seolah tubuhnya kaku.Reno baru saja sampai ia berpapasan dengan Fira yang berlari ntah kemana sambim menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.
Awalnya Reno ingin mengikuti Fira,tapi saat ini ia ingin melihat kondisi Naura dulu.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Fira terusam berlari melewati koridor yang sangat sepi karena jam pelajaran masih berlangsung.Ia berjalan menuju halaman belakang sekolah,lalu ia melihat ada kursi panjang di sana.
Fira langsung berlari dan langsung duduk di kursi kosong tersebut ia masih menangis bahkan sampai terisak.
"Hiks.. hiks...hiks.. hiks.."
Ia terus menunduk Sampai-sampai rambut nya turun ke bawah menutupi wajah sembabnya.
Tiba-tiba tak sengaja ada seorang cowo berbadan putih dan bertubuh tinggi ia tak sengaja melewati taman belakang dan mendengar suara tangisan.
Cowo tersebut terus mengikuti suara tangis dan tepat di halaman belakang sekolah ada seorang cewe yang duduk di kursi panjang serta dengan kepalanya tertunduk.
Ia mendekati cewe tersebut,ia semakin bisa mendengar jelas Suara isakan. Ia semakin yakin bahwa cewe tersebut sedang menangis.
Ia semakin mengikis jaraknya lalu sekarang ia tepat di belakang cewe tersebut lalu ia menepuk bahunya.
Fira yang merasa bahunya ditepuk seseorang langsung menoleh kebelakang...
Yeahh..
Gimana ceritanya?
Banyak typo nya ya?
Gak asik? Atau lebay?
Maaf cerita jelek ini cerita pertama gw..Terimakasih ya sudah membaca.
Jangan lupa vote dan komen 🤗
Sampai bertemu di part berikutnya 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Pemendam Rasa
Teen FictionCoba bayangkan kamu menyukai seseorang dan seseorang itu menyuruh mu berhenti menyukainya, bagaimana caranya? Baru saja berjuang sudah di patahkan Seperti Fira yang menyukai teman kecilnya Andri ia sangat mengagumi dan menaruh harapan lebih selama m...