Three

8 2 0
                                    

"mau nyoba nyanyi apa fir?" Tanya Andri sesekali memetik gitarnya.

"Tau lagu temen cintaku?"

"Tau"

"Gw coba ya"

"Hm"

"Tak akan ku mencari cinta selain mu..
Tak akan ku tinggalkan kamu..
Jika ku dapat menata jalan ku..
Ku inginkan kau selamanya denganku...."

"Engkau lelaki terbaik ku.. kuingin kau tahu... Ku ingin kau jadi.. teman cinta ku...."

Rendi sampai melongo melihat kolaborasi yang di buat Andri dan Fira.

"Biasa aja ren jangan sampai melongo gitu gw tau gw keren" ucap Andri dengan PD-Nya.

"Cih,PD banget lu"

"Siapa yang nyanyi tadi?" Tiba-tiba Andre datang dari belakang mereka "Fira kak,lu mau kemana kak? Rapi banget" tanya Andri yang melihat kakak nya memakai jeans hitam dan kaos lengan panjang warna merah.

"Mau ngedate gw" ucapnya sambil membenarkan poninya.

"Cih, belagu banget lu!"

"Bodo,kalian mau nitip apa? Mumpung gw keluar nih"

"Apa aja kak yang penting makanan" Rendi menyaut.

"Yaudh oke, kalo kalian mau makan di belakang ada mie instan tinggal makan aja oke" ucap Andre sembari mengambil kunci motor nya.

"Hati-hati kak" teriak Fira dan di balas acungan jempol oleh Andre.
.
.
.
.
.
.

Kriuk kriuk

"Suara perut lu Fir?" Tanya Andri sambil terkekeh.

"Hehe iya".

"Yaudah makan yu,gw juga udah laper nih" kata Rendi memegang perutnya dan memasang wajah murung.

•••••

"Beneran lu aja yang masak?" Tanya Andri memastikan.

"Iya ih udah kalian duduk di sana aja biar gw aja oke" tunjuk Fira ke arah meja makan.
.
.
.
.
.

"Nih gays udah jadi.." ucap Fira membawa 3 piring mie goreng di atas nampan.

"Selamat makan".

"Hmm Dri gw boleh nanya gak?" Tanya Fira sehabis meneguk air dingin.

"Muu Anya uwapa?" Andri berbicara dengan mulut yang masih penuh dengan mie

Fira terkekeh "orang tua lu udah berapa lama gak pulang?" Tanyanya sambil menundukkan kepalanya,ia sangat tahu Andri jika ada seseorang yang membicarakan tentang orang tuanya pasti mood nya langsung buruk.

"Gak tau udah males gw" jawab nya ketus.

Rendi pun terheran-heran kenapa Andri bisa marah ketika di tanya orang tuanya.
Apakah ada masalah di antara mereka?
Rendi tak tahu apa-apa karena ia tidak sedekat dengan Andri lagi.

"Loh dri lu jangan ketus gitu dong, Fira kan nanya baik-baik"ucap Rendi memegang satu puncak Fira dan membuat Fira menatap nya lekat seolah pandangan nya berbicara 'jangan lanjutkan perdebatan ini!'.

"BRAKK!!"

Suara meja di pukul kencang pelakunya adalah Andri.

"LU GAK TAU APA-APA REN!! MENDING LU DIEM AJA!!" Bentaknya dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua meninggalkan Rendi dan Fira yang menatap kepergian Andri.

Si Pemendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang