Masa Lalu Andri

13 3 0
                                    

Tok
Tok
Tok

"Andri lu gpp?"

"..."

"Andri maafin kita dri"

"Masuk aja gak di kunci"

Terdengar suara dari dalam sana Fira dan Rendi pun segera masuk menampilkan nuansa kamar berwarna biru laut yang begitu segar untuk di lihat mata kamarnya lumayan rapi untuk seorang lelaki seperti Andri.

Mata mereka menyusuri setiap sudut ruangan dan menemukan sang pemilik kamar yang berada di dekat balkonnya.

"Udah baikan?" Tanya Fira yang berada di samping Andri yang sedang melamun membayangkan kejadian yang beberapa tahun lalu.

"...."

"Kalo lu mau cerita, cerita aja kita siap dengerin buat lu" Rendi memegang satu pundak Andri. "Di dalam aja" ucapnya segera meninggalkan balkon.

••••

"Sebenarnya ada masalah apa lu sama orang tua lu?" Tanya Rendi yang duduk di pinggir kasur Andri begitu juga Fira ia sangat tau apa yang Andri rasakan, hampir mirip denganya hanya membedakan jika orang tua selalu ada di pagi hari dan malam hari di saat ia ingin tidur walaupun hanya 2 kali bertemu tapi Fira sangat beruntung masih bertemu dengan orang tua nya tidak dengan Andri.

"Mau panjang apa pendek?"

"Panjang aja biar gw ngerti" ucap Rendi antusias.

Flashback

5 tahun yang lalu...

Terlihat 2 anak lelaki berumur 7 tahun dan 1 anak lelaki berumur 9 tahun sedang di taman kompleks mereka.

"Rendi ayo kejar aku dong kamu lama banget hahahah!"

"Andri tunggu dong aku capek nih hosh hosh"

"Kalian jangan main lari-lari nanti jatuh" teriak Andre

BRUKK!

"Rendi!!"

"Kan kak Andre bilang jangan lari-lari jadi jatuh kan kamu" gerutu Andre yang melihat goresan di lutut Rendi.

"Ayo bangun kita antar pulang ke rumah kamu ren" ucap Andri memegang tangan Rendi dan membantu nya berdiri.

"Obatin luka kamu ya Ren, kakak sama Andri pulang dulu"

"Hm hati-hati kak Andre, Andri" ucap Rendi melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam rumah.

Ckelek

"Kami pulang"

"Ayah ibu kalian mau kemana?" Tanya Andre yang melihat kedua orangtuanya berpakaian rapi dan membawa koper besar.

"Ibu sama ayah di pindahkan di luar kota, jadi kalian tinggal sama bibi dulunya"ucap sang ibu menahan tangisnya.

"Ibu jangan tinggalin Andri" Andri memegang tangan ibunya sambil menangis. "Ibu gak akan ninggalin kamu sayang.. ibu akan selalu di sini di hati kamu" tunjuk nya di tempat hati Andri berada.

"Ibu sama ayah kapan pulang lagi?" Andre bertanya sambil menahan tangis ia harus kuat sebagai kakak,walau di dalam lubuk hati nya ia menjerit mengatakan jangan Tinggalkan kami!!

"......"

Ibu dan ayahnya hanya saling pandang mereka pun tak tau kapan mereka pulang, berangkat saja belum.

"Ibu sama ayah sering-sering pulang ya,kasian Andri dia masih kecil" Andre mengelus rambut adiknya dengan lembut.

"Akan kami pertimbangkan" ucap ayahnya tersenyum tipis.

"Ayo Bu nanti kita telat" ia menarik sang istri menuju taxi yang baru saja datang di depan rumahnya.

"Ibu berangkat.. sebentar lagi bibi datang jaga diri kalian baik-baik ya"

Kedua orangtuanya masuk ke dalam taxi lalu pergi meninggalkan mereka dan membuat tangis keduanya pecah.

"IBU HIKS..HIKS JAN.. GAN TINGGALIN ANDRI BU... HIKS..HIKS"

Andri ingin mengejar mobil taxi tersebut dan langsung di peluk Andre erat dari belakang.

"IBUU!!!!!"

Flashback off

"Semenjak kejadian itu nyokap sama bokap gw jarang pulang mereka pernah pulang Waktu gw umur 10 tahun setelah itu mereka pergi lagi" Andri tak henti-hentinya mengusap air matanya yang sefik demi sedikit menetes.

"Yang sabar dri.. gw tau perasaan lu papah sama mamah gw juga sama ya walaupun kita masih bisa ketemu.. tapi gw yakin orangtua lu begitu karena buat lu juga,mereka bekerja buat lu juga dri buat lu sekolah,makan,kakak Andre sekolah" ucap Fira menenangkan Andri ia pun tadi sempat menangis karena mendengar cerita Andri ya walaupun ia sudah tau ceritanya.

"Udah ah lu kan laki! Masa nangis di depan cewe" ledek Rendi mendorong bahu Andri pelan ia tak ingin melihat Andri begitu terpuruk.

Andri mendengus kesal ketika teman kecilnya mendorong bahu nya pelan.

" Maafin mereka dri... Gw yakin kita bisa tanpa mereka"

Andre mendengar cerita Andri di balik pintu kamarnya ia jadi teringat kejadian yang membuat nya sangat sangat terpuruk waktu itu..

Si Pemendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang