Save dan sahabatnya sedang bersantai ria di rooftop sekolah mereka padahal proses belajar mengajar sedang berlangsung, menurut mereka bolos lebih baik dari pada di kelas tapi gak paham paham kan?
"Sa, Vrian ngajak balapan malam ini di lokasi biasa" ujar Daniel kepada Save, cowo itu tampak menimbang nimbang tawaran ini dan kemudian mengangguk sebagai jawaban.
"Basket kuy udah mau istirahat juga, sekali sekali bikin heboh sekolah gak apa lah" ujar Damar dan di angguki oleh ketiga sahabatnya.
Save dan teman temannya berjalan menuju lapangan basket yang cukup besar dan terdapat tribun penonton, mereka melihat kebetulan ada anak kelas 11 yang sedang bermain basket juga.
"Dek duel teman yok!" ajak Dafa dan membuat keempat adik kelas itu mengerutkan keningnya bingung.
"Duel gak pake berantem dan cuma main main maksud gue" ujar Dafa memperlejas maksud kata duel temannya itu. Keempat adik kelas itu mengangguk.
Setelah bermain sekitar tiga puluh menit akhirnya mereka memutuskan untuk mengsudahi permainan karna memang sudah sama sama kelelahan, pemenangnya?tentu saja tim Save.
Save membuka kemeja sekolahnya tanpa berfikir fikir lagi, ia membuka kemeja sekolahnya agar tidak bertambah basah akibat keringatnya, namun kemeja itu juga sudah terlanjur basa sebenarnya.
Jangan tanyakan lagi reaksi para wanita yang sedari tadi menonton duel tersebut di tribun penonton, memekik dengan aesthetic!.
Penglihatan Save terfokus pada satu objek yang menarik perhatiannya, ia berjalan mendekati objek tersebut dengan niat jahilnya.
"Ok gue prediksi ada keuwuan atau baku hantam versi cewe dan cowo" ujar Daniel dan di angguki oleh kedua sahabatnya.
Srep
Save dengan santainya menutup wajah Giaera menunggunakan kemeja sekolahnya yang jelas jelas basah dan bau karna keringatnya.
"Woi bego! gue mati gimana tadi! "kesal Giaera saat kemeja itu sudah di lepaskan oleh Save
"Tinggal mati" jawabnya enteng.
"Sumpah lo kenapa sih bisa jadi idaman semua cewe cewe disini? "kesal Giaera,pasalnya cowo di depannya ini selalu membuatnya kesal dan tidak ada keren kerennya.
"Semua? berarti termasuk lo dong" tutur Save dengan smriknya.
"Terkecuali gue!" jawab Giaera dengan cepat.
"Awas, biasanya orang yang lo benci itu yang bakal jadi jodoh lo" peringat Save sembari tersenyum licik.
"Gak! gue mau ke kantin!" galak Giaera
"Lah lo ngapain ngasih tau gue? kan gue gak ngalangin jalan lo ke kantin" ujar Save dan Giaera seketika terdiam.
"Anjirrr, ini gue kenapa coba" batin Giaera.
Saat Giaera hendak berjalan, Save dengan santainya memeluk leher Giaera dari belakang. Giaera membeku di tempat,astaga! kenapa cowo ini brutal sekali!.
"Gue titip kemeja gue ke lo ya, males pakai sama bawa" ujar Save dan memberikan kemeja miliknya di bahu Giaera. Kemudian,cowo itu langsung pergi begitu saja.
Giaera menggerutu kesal dan dengan perasaan amat terpaksa gadis itu membawa kemeja Save dengan dirinya menuju ke kantin yang sudah berada di depan matanya.
"Eh Sa lo liat ke tribun deh" titah Dafa dan kemudian dengan cepat cowo itu menoleh ketribun.
Mata elang Save menangkap seorang gadis yang sedang menatap lekat dirinya, Alice!mantan yang berhasil membuat dirinya hampir mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVEGIA
Ficção AdolescenteSaveri Khares Lecester. Ketua dari geng motor terkenal bernama Ethereal, ia juga merupakan salah satu siswa di SMA Pelita. Sifatnya yang beringas dan tidak kenal ampun dengan lawan membuat ia disegani oleh kaum adam dan di kagumi oleh kaum hawa. Gia...