Hari ini genap sudah tiga hari sejak peristiwa kembalinya Save dan berita ini tentu saja menyebar dengan cepat melalu mulut ke mulut manusia manusia di sekolah ini.
Giaera merasa lega karna pasalnya selama tiga hari ini kehidupannya masih normal normal saja dan tidak ada gangguan apa pun dari Save seperti yang di bicarakan oleh sahabat sahabatnya itu.
Sedangkan Save, laki - laki itu memprediksi dalam waktu dekat ini pasti Grox akan menyerang sekolahnya setelah mendengar kabar kembalinya dirinya, tentu saja ia sudah mempersiapkan diri menghadapi ini sejak dari lama.
"Seperti yang gue bilang kalau kemungkinan Grox bakal nyerang sekolah kita gara gara denger berita gue udah balik." Save menghisap rokoknya, lelaki itu sedang membolos prosesi pembelajaran bersama sahabatnya.
"Gue gak yakin sih kita bakal bisa lawan mereka semua, kita kurang orang Sa." jawab Daniel dan diangguki oleh kedua sahabatnya, kecuali Save.
"Kita bisa handle asalkan anak anak Pelita nurut sama kita." jawab Save, ketiga sahabatnya hanya mengangguk saja.
"Sa, Giaera tuh!" ujar Daniel sambil menunjuk Giaera yang tampak sedang berbincang bincang dengan ketua osis SMA Pelita.
Save mengalihkan pandangannya kearah yang di tunjuk oleh Daniel.
"Biarin aja " jawab Save seadanya dan melanjutkan langkahnya menuju ke basecamb mereka yaitu rooftop.Sedangkan di lain tempat, Giaera sedang berbincang bincang dengan ketua osis SMA pelita yang menjadi idaman anak anak betina betina disini selain Save dan tiga sahabatnya.
"Oh ya Gi! tadi bu Wati nyuruh lo ambilin foto kopian materi di tukang fotokopi depan sekolah." ujar laki - laki itu.
"Oh ok, gue ambil sekarang deh pas juga lagi palajaran bu Wati." gadis itu langsung beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Giaera berjalan di kolidor melewati satu per satu kelas, tidak sedikit yang menyapa gadis itu atau bahkan tersenyum sendiri saat melihat sang permata Pelita itu berjalan dengan anggun dan cantiknya melewati depan mereka.
"Yah tutup." Giaera menghela nafas kecewa saat melihat toko tukang foto kopi itu tutup. Gadis itu melangkahkan kaki jenjangnya dengan cepat untuk kembali ke area sekolahan, takutnya ada hal hal yang tidak di inginkan terjadi.
Suara deruman motor membuat Giaera mempercepat langkah kakinya namun naasnya ia terlebih dahulu di tarik oleh salah satu cowo dari komplotan geng motor itu.
"Wah jarang jarang permata pelita keluar dari area sekolah sendirian gini."
Giaera hanya mampu memohon agar tuhan mengirimkan bantuan kepada dirinya, gadis itu menjadi semakin ketakutan saat membaca name tag cowo yang sedang mengunci pergerakannya ini, Alexander Avrian Diramata.
"Ternyata lo lebih cantik kalau di liat dari dekat gini ya." ujar Avrian sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Giaera.
Satpam yang melihat ada kericuhan di depan gerbang sekolah itu pun menelpon guru BK untuk memberitahukan hal ini.
"Tolong untuk semua murid tidak keluar dari area sekolah karna sedang terjadi kericuhan di depan sekolah." titah bu Wati selaku guru BK melalu speaker sekolah.
Save yang mendengar hal itu langsung dapat mengetahui sumber dari semua kericuhan ini adalah ulah dari Avrian, tentu ia tidak bisa membiarkan mereka berbuat ulah di area sekolah karena akan banyak mamakan korban.
"Kumpulin anak anak Ethereal seadanya, gue yakin itu ulah Avrian." ujar Save dan langsung berlari keluar dari kelasnya di susul oleh ketiga sahabatnya, guru yang sedang mengajar sudah memekik terkejut dan memanggil keempat laki - laki itu berkali kali namun usahanya sia sia.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVEGIA
Novela JuvenilSaveri Khares Lecester. Ketua dari geng motor terkenal bernama Ethereal, ia juga merupakan salah satu siswa di SMA Pelita. Sifatnya yang beringas dan tidak kenal ampun dengan lawan membuat ia disegani oleh kaum adam dan di kagumi oleh kaum hawa. Gia...