Hari ini Giaera benar benar tidak mood untuk melakukan apa apa, bahkan untuk makan saja ia malas dan tidak nafsu. Gadis itu kedatangan tamu spesial yang senantiasa hadir setiap sekali sebulan.
"Kenapa lo?" tanya Meara yang melihat Giaera menyandarkan kepalanya di meja gadis itu, tidak biasanya Giaera seperti ini.
"Biasa tamu" jawab Giaera dan langsung dimengerti oleh kedua sahabatnya itu.
Meara dan Chelestia membiarkan gadis itu beristirahat dan kali ini mereka tidak akan banyak berkicau di depan Giaera karna mereka merasa kasihan dengan Giaera, mengingat mereka juga wanita jadi mereka paham betul bagaimana rasanya.
Giaera merasakan perutnya seperti di cengkram kuat oleh seseatu, percayalah itu menyakitkan. Sepanjang pelajaran gadis itu hanya diam dan mendengarkan dengan posisi kepala yang di senderkan di meja.
"Giaera kamu kenapa?" tanya guru yang sedari tadi menjelaskan pelajaran.
"Dia lagi gak enak badan bu" sahut Meara yang mewakili sahabatnya itu.
"Kenapa gak ke UKS saja?" tanya guru itu lagi dan kini ia sudah berdiri di samping Giaera
"Aww sakit" cicit Giaera sambil memegang perutnya tiba tiba saja perutnya menjadi bertambah sakit, guru paruh baya itu langsung mengerti apa yang di alami muridnya ini
"Yaudah kamu di sini saja, kalau mau tidur tidur saja gak apa apa" ujar guru itu sambil mengelus rambut Giaera dengan penuh sayang.
Guru tadi pun kembali menjelaskan materi yang sempat terhenti tadi karna adanya sesi tanya jawab dengan Giaera tadi.
----
Giaera sedang menemani kedua sahabatnya makan padahal Meara dan Chelesya sudah melarangnya dan menganjurkan Giaera untuk beristirahat di UKS saja namun bukan Giaera kalau tidak keras kepala, alasannya ia bosan jika harus sendirian di kelas.
"Lo mau makan kaga? gue suapin deh" ujar Meara dan di balas gelengan oleh Giaera
Meara dan Chelesya menghela nafas pasrah, mereka tahu betul kalau Giaera sedang datang bulan ia pasti akan mogok makan sampai ia puas atau sekarat dulu baru gadis itu akan makan.
Tanpa ketiga gadis itu sadari ada sepasang mata yang dari awal mereka menginjakkan kaki ke kantin sudah memerhatikan tiga gadis itu sampai sekarang.
"Bidadari gue sakit kayanya" ujar Dafa dan di hadiahi tampolan oleh Damar.
"Bidadari iya, punya lo kaga" ujar Damar langsung nyes ke hati Dafa.
"Kayanya gue doang yang waras di anatara kita bertiga" ujar Daniel
"Sialan!" maki Dafa dan Damar bersamaan.
Yang di maksud bidadari oleh Dafa adalah Giaera. Sepasang mata yang terus terusan menatap ketiga gadis itu adalah milik Saveri, tatapannya tidak terlepas dari Giaera sedari tadi.
"Pesenin gue soto satu porsi sama teh manis hangat satu" ujar Save kepada Dafa tentunya.
"Sejak kapan porsi makan lo kaya ibu ibu hamil Sa? lo udah habis satu porsi bakso,siomay dan es" ujar Damar sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
Save hanya diam dan tidak menjawab sedikit pun ocehan Damar itu. Dafa datang dengan semangkuk soto dan segelas teh manis hangat.
Save mengambil alih makanan itu dan berjalan kearah meja seorang gadis yang ia perhatikan sejak tadi, Giaera.
"Makan" titah Save dan membuat gadis yang menunduk sedari tadi itu menongak dan menatap Save sekilas kemudian menggeleng lemah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVEGIA
Teen FictionSaveri Khares Lecester. Ketua dari geng motor terkenal bernama Ethereal, ia juga merupakan salah satu siswa di SMA Pelita. Sifatnya yang beringas dan tidak kenal ampun dengan lawan membuat ia disegani oleh kaum adam dan di kagumi oleh kaum hawa. Gia...