Hari ini sudah terhitung genap satu tahun semenjak Saveri yang merupakan ketua dari geng motor Ethereal dilarikan ke luar negeri pasca insiden penusukan yang menimpa
laki - laki itu.Tidak banyak yang mengetahui dimana perginya sosok Saveri sang pemimpin Ethereal, bahkan anggota gengnya saja tidak tahu dimana hilangnya leader mereka semenjak malam itu. Hal ini di karenakan kedua orang tua Saveri takut ada mata mata di antara mereka semua, tentu saja hal ini akan membahayakan proses penyembuhan Saveri.
Ketiga inti dari Ethereal sedang kumpul di rooftop sekolah mereka, bolos dan tawuran yang sudah menjadi kegiatan wajib mereka namun sekarang semenjak sahabat mereka dirujukan ke luar negeri mereka sudah jarang terlibat dalam tawuran antar geng.
"Save gak ada info sejak tiga bulan lalu, terakhir gue denger itu dia masih koma." ujar Damar dengan raut wajah yang sedih.
Bayangkan saja harus lost contact dengan sahabat yang kondisinya sedang koma tentu membuat Damar, Daniel, dan Dafa merasa khawatir dan kehilangan. Bagaimana pun mereka sudah menganggap Save Seperti saudara mereka sendiri.
"Ethereal gimana? anak anak yang lain juga pasti bertanya tanya kemana Save hilang selama setahunan ini." lelaki yang bernama Dafa itu berujar sambil menghisap rokok miliknya.
"Kita harus pertahanin Ethereal gimana pun! karna Save titipin Ethereal ke kita." jawab Daniel dengan kekeh dan diangguki oleh Damar dan Dafa.
Ethereal sekarang tidak sejaya dan sepopuler dulu lagi, bahkan anggotanya saja saat ini tidak menyinjak angka 100 orang. Banyak yang menganggap remeh Ethereal karna hilangnya Save, sang ketua Ethereal. Geng motor ini sekarang di cap geng tidak berjiwa karna hilangnya Save secara misterius itu, ada tapi tidak hidup itulah tanggapan orang orang tentang Ethereal, tidak sedikit juga yang menganggap Save sudah tiada di dunia ini.
"Ngitar kuy!" ajak Damar dan tentu saja di iyakan oleh kedua sahabatnya, lumayan cuci mata dengan melihat lihat gadis gadis, pikir mereka.
Ketiga orang itu pun menuruni tangga rooftop dan berjalan beriringan melewati kolidor sekolah layaknya mostwanted di SMA Pelita, namun kenyataannya memang seperti itu, mereka merupakan mostwanted SMA ini.
Banyak pasang mata yang menatap memuja ke arah tiga laki - laki ini. Tidak sedikit juga yang melemparkan godaan kecil ke arah Dafa, Damar, dan Daniel siapa tau bisa mendapatkan salah satu dari tiga laki - laki itu.
"Bidadari kalau jalan nyantai aja cantik ya, beda auranya." Dafa berujar sambil memerhatikan seorang gadis yang menjadi primadona di SMA Pelita.
"Gue masih gak sangka sih dia ternyata masuk ke sini, mana baik banget lagi orangnya." Daniel menatap penuh kagum ke gadis itu.
"Gue harap Save masih bisa bisa ketemu sama nih cewe." Damar tiba - tiba teringat akan Save yang sudah tidak ada kabarnya sejak tiga bulan lalu, tentu saja laki - laki ini khawatir dengan keadaan Saveri.
Giaera Naomi Ananthara, gadis yang menjadi topik utama pembicaraan tiga laki - laki tadi. Gadis dengan sejuta pesona, kecantikan yang tidak manusiawi, hati yang baik, dan IQ yang di atas rata rata itu memang layak mendapatkan julukan primadona sekolah.
Giaera tentu mengingat jelas siapa ketiga laki laki itu, ia juga mengingat jelas bahwa malam itu tepatnya kira kira satu tahun yang lalu ia membantu seorang laki - laki yang kondisinya sedang kritis, namun ia tidak pernah bertanya bagaimana kondisi laki - laki itu sekarang, namanya saja ia tidak tahu.
"Tumben di luar Gi?" tanya Damar kepada Giaera berniat berbasa basi dengan gadis itu.
"Ke toilet tadi, lo pada bolos lagi? di depan ada bu Wati lagi patroli tuh." ketiga cowo itu cepat cepat memutar badan dan berjalan secepatnya, setelah sudah mengucapkan terima kasih kepada Giaera tentunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/227296195-288-k379248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVEGIA
Ficção AdolescenteSaveri Khares Lecester. Ketua dari geng motor terkenal bernama Ethereal, ia juga merupakan salah satu siswa di SMA Pelita. Sifatnya yang beringas dan tidak kenal ampun dengan lawan membuat ia disegani oleh kaum adam dan di kagumi oleh kaum hawa. Gia...