Tiga tahun berlalu jongin sekarang sudah bekerja di salah satu perusahaan yang terkenal yaitu chromosome entertement ia bekerja sebagai pelatih tari yang sangat terkenal, banyak perusahaan entertement yang ingin menjadikannya pelatih tari tetapi ia menolak untuk pindah karena iya telah menetapkan hatinya.
Hari ini ia selesai dengan cepat karna hanya perlu melihat para traine latihan. Ia sekarang baru sampai di depan rumahnya
"Mommy!" Seorang anak kecil berlari menghampiri dan bersembunyi dibelakang jongin yang baru saja membuka pintu rumahnya
"Hay sayang, ada apa? Kenapa berlari?"
"Daddy nakal, hao di kejal mom, malahin daddy, culuh bobok dilual" gerutu haowen
"Haowen kemari!" Teriak namja yang sedang berlari terengah². Ia berhenti ketika melihat siluet orang yang memandangnya dengan penuh tanda tanya
"Kenapa kau berlari seperti itu dan kenapa bajumu basah?" Namja yang tengah berlari itu sambil menetralkan nafasnya
"Lihat anakmu, dia mengencingiku saat aku memakaikan popok" dengusnya
"Hahahahah.. dia juga anakmu sehun" ya namja yang berlari dengan baju basah itu sehun, masih sehun yang sama yang mengejar² jongin
Mereka sudah menikah tiga tahun yang lalu, setelah jongin berkata kalau dirinya tengah hamil, awalnya jongin tidak menduga, sekali melakukannya dengan sehun akan membuahkan hasil tentu ia terkejut dengan hal itu, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur toh memang dirinya sudah bertunangan dengan sehun
Saat itu ia sedang berkuliah semester tujuh jadi dirinya tidak kerepotan, mereka menikah setelah hari wisuda, perut jongin masih datar dan tidak mengundang tanda tanya semuanya orang
Sekarang mereka telah mempunyai anak laki² bernama oh haowen, haowen sangat mirip dengan sehun atau bisa dibilang duplikat sehun sekali, hanya matanya saja mewarisi jongin.
Haowen berumur 2 tahun saat ini , saat yang sedang nakal²nya untuk seorang anak kecil. Ia sering sekali menjahili sehun namun jika sedang ingin sesuatu haowen akan menempel terus dengan sehun
Sehun mempunyai perusahaan dalam bidang game, karna ia sangat memyukai game ia membangun perusahaan itu dari kecil hingga bisa sebesar sekarang.
"Sayang kenapa hao kencingin daddy?" Kata jongin sambil berjongkok dihadapan haowen
"Hehe, abisnya dad lucu" kata haowen tak berdosa
"Lucu apanya daddy masih serius memasang popokmu itu" dengus sehun
"Sudahlah sehun hao masih kecil, sekarang mandi ya biar aku yang siapkan bajumu" kata jongin setelah berdiri menghampiri sehun
"Hmm" balas sehun pada jongin, sehun pergi memasuki kamar mandi yang berada pada kamar tidurnya bersama jongin
"Hao sudah makan?"
"Beyum mom" kata haowen " mau cama mommy" lanjutnya
"Ya sudah mom mau mandi dulu ya, sekarang hao sama bibi dulu di kamar nanti kalo sudah siap mommy panggil hao ya"
"Cip bos" kata haowen sambil mengangkat tangannya membentuk gerakan hormat
Haowen pergi kekamar setelah mencium kedua pipi jongin, sebenarnya hao tidak nakal dirinya hanya jahil terhadap sehun
Jongin selesai menyiapkan piyama sehun dan diletakkan diatas tempat tidur, sehun keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan pada pinggangnya, wajahnya masih ditekuk setelah kejadian tadi.
"Masih kesal dengan hao?" Kata jongin menghampiri sehun
"Aku harus berendam dengan banyak busa agar tidak bau kencing haowen" dengus sehun
"Kau terlalu berlebihan sehun" sehun tak menghiraukan jongin ia mengambil baju yang telah disiapkan namun sebelum mengambilnya terdapat tangan yang melingkari lehernya
"Jangan marah lagi ya daddy" kata jongin mencium bibir singkat sehun
Sehun tentu saja tak bisa marah jika dihadapi dengan pemandangan seperti ini. Seperti kucing di beri ikan
Jongin ingin menjauhkan wajahnya dari sehun tapi sehun menekan tengkuk jongin dan melingkarkan satu tangannya pada pinggang jongin
"Eghh.." desahan tertahan jongin ia melapaskan pangutannya dengan sehun ketika teringat bahwa ia harus mandi dan menyiapkan makanan untuk haowen
Sehun yang dasarnya lemah mendengar desahan jongin seketika sudah ingin mengukung jongin, tapi niatnya musnah ketika jongin melepas pangutannya
"Yatuhan aku harus mandi , haowen menunggu" kata jongin langsung berlari ke arah kamar mandi sambil terkiki pelan melihat sehun yang sebal akan dirinya
"Oh jongin!" Geram sehun pasalnya sesuatu dibawah sana sudah mengembung. Ia memakai piyamanya dan segera turun kebawah mungkin kali ini ia melepaskan jongin tapi nanti malam akan ia kurung jongin sampai tak bisa lepas lagi. Sehun dengan mode setannya.
HUNKAI
Mereka sekarang sedang menyantap makan malam bersama dengan haowen yang duduk pada kursi tingginya. Hao disuapi oleh daddy, tiba² saja hao sangat manja kepada sehun setelah insiden mari mengencingi daddy.
"Dad hao mau yayam"
"Iya syg, ini aa dulu udah isi ayam"Jongin tersenyum melihat keduanya sudah akur
"Bagaimana besok kita picnic ke pantai, hao senang kan?" Usul jongin di sela makan malam mereka dan langsung menarik perhatian haowen
"Pi..pi.." kata haowen kesusahan "picnic sayang" lanjut sehun
"Ya, itu apa mommy?"
"Picnic itu kita akan bermain di pantai, bermain dengan pasir dan berenang, hao senang kan?"
"Bemain di pacil? Beyenang? Hao mau mommy" pekik hao kesenangan mendengar ajakan jongin
"Baiklah besok kita akan berangkat sore agar bisa melihat sunset, bagaimana daddy?"
"Boleh, kita sudah jarang menghabiskan waktu bersama"
"Oke setuju" kata jongin
Sesudah makan malam, sehun menidurkan haowen karna hao tidak mau lepas dengannya, ia dipaksa tidur di samping haowen yang saat ini sedang meminum susunya dengan mata sudah menahan kantuk
Sehun membacakan dongeng sambil menepuk² pantat haowen agar cepat terlelap, setelah tidak ada suara ia melihat anaknya sudah tertidur pulas dengan dot masih bertengger di bibir mungilnya
Sehun melepas dot tersebut dan menaruhnya di atas nakas, lalu ia menyelimuti si buah hati tak lupa mengecup kening anaknya
Sehun memasuki kamarnya dan melihat jongin sedang menonton tv dengan acara yang tidak menarik bagi sehun karna sekrang yang menarik bagi sehun hanyalah jongin seorang
Lihatlah jongin dengan mata sayu yang sedikit mengantuknya melihat tv sangat mengemaskan.
Sehun menaiki tempat tidur dan merebahkan badannya di samping jongin, ia tatap jongin dengan tangan yang mengusap rambut lembut jongin
"Kenapa hun?" Tanya jongin melihat sehun, firasatnya mengatakan ada sesuatu yang diinginkan sehun
"Aku merindukanmu" 2 kata yang terucap mampu membuat jongin mengerti sehun dan firasatnya berkata benar.
"Tapi aku lelah" cengir jongin , sebenarnya ia tidak lelah cuma malas saja dan sedikit menguji sehun
"Aku tak mau tau, ayo kita buat adik untuk haowen" sehun langsung membungkam bibir jongin dengan bibirnya tak lupa mengukung jongin meluapkan kerinduannya yang sudah ia tahan² sebulan ini.
"Andweee!!.. ahh daddy"
END
Guyssss aku kesini bawa sequel nihh semoga kalian suka ya aku ngetiknya baru tadi pagi trus tadi sedikit revisi wkwk
Bye bye sampai jumpa di book selanjutnya hehe (kalo ada)😁😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy ILoveyou!
RomanceGimana rasanya jika pacar sahabatmu menyukaimu? haruskah menerimanya atau tidak? (FINISH) HUNKAI / SEKAI BxB