Chapter 1 : Narumi Mitsuko

443 91 242
                                    

Namaku Narumi Mitsuko umurku 16 tahun sekarang aku kelas 11 (2 SMA). Aku cukup pintar di sekolahku,nilai akademisku juga lumayan tinggi,kelemahanku ada di Olahraga,yang ku bisa cuma bermain basket,walaupun bisanya cuma ngelempar bola doank sih ya ampun *blush* >~<. Walaupun begitu aku tetap berusaha keras.

Aku bukan seperti cewek seumuranku yang biasanya. Aku tidak suka make-up. Yaa ke sekolah atau pergi-pergi biasanya
aku cuma make bedak bayi dan parfum doank hehe :v. Aku tidak suka perilaku mereka yang sifatnya mau menang sendiri,lebay dan suka ngeghibah. Dikit-dikit teriak ga jelas, gampang ngegas dan lain-lain.

Aku tidak tomboy, aku masih suka hal-hal yang berbau imut seperti kucing,pernak-pernik lucu dan lain lain. Aku hanya dikenal sebagai anak yang pendiam.

Aku juga benci sifat-sifat beberapa cowok yang ga pernah serius, gampang ngengas,usilnya kebangetan, mudah terpengaruh orang lain, berisik dan lain lain.

Aku juga benci yang namanya pacaran. Rata-rata murid di SMA-ku sudah berpacaran, bahkan yang tidak punya pacar akan direndahkan oleh mereka yang punya pacar. Aku tidak peduli dengan mereka yang merendah-rendahkanku karena aku tidak punya pacar atau tidak suka pacaran.

Pacaran itu buang-buang waktu saja. Bukannya memberi dampak yang positif tapi kebanyakan menimbulkan dampak negatif. Contohnya nih kalian bakal lupa waktu, yang kalian pilirkan hanya pacar kalian saja, nilai pelajaran menurun bahkan sampai-sampai ada yang melawan orang tua.

Yang paling kubenci adalah orang-orang yang suka menggunakan uang orang tua mereka untuk kepentingan pacaran mereka sendiri. Ngomongnya butuh uang untuk kepentingan sekolah. Padahal aslinya untuk ngedate bareng pacarnya.

Makanya slur kalo ga punya uang alias masih make uang orang tua. Mending ga usah sok-sok'an pacaran deh. Mending bahagiain Orangtua dulu.

Ya dari yang kukatakan tadi tidak semua cowok dan cewek yang berperilaku seperti itu kok. Aku cuma tidak suka dengan cowok dan cewek yang berperilaku seperti yang aku katakan tadi. Dan masalah pacaran bukannya aku ngatur-ngatur urusan orang lain. Urusan mereka mah suka suka mereka. Aku cuma tidak suka dengan orang-orang seperti itu.

Walaupun aku dikenal sebagai anak yang pendiam bukan berarti aku tidak memiliki teman. Aku punya banyak teman, aku juga tau cara bergaul dengan orang-orang.

Aku memang punya banyak teman, tetapi teman sejati atau sahabat aku cuma punya dua yaitu Tamako dan Fellicia.

Kami menjadi sahabat karena kami membenci hal yang zama yaitu membenci sifat-sifat cowok dan cewek yang bersifat negatif (yang kusebutkan tadi) dan juga membenci pacaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami menjadi sahabat karena kami membenci hal yang zama yaitu membenci sifat-sifat cowok dan cewek yang bersifat negatif (yang kusebutkan tadi) dan juga membenci pacaran.

Kami menjadi sahabat sejak kelas 10. Tamako adalah gadis mungil yang ceria. Dia selalu membuatku ceria ^-^. Walaupun badannya kecil,dia sangat terampil membuat berbagai macam prakarya. Karena itu dia terus mengembangkan bakatnya dan ikut dalam Club Kerajinan.

Sedangkan Fellicia,dia adalah gadis yang tomboy. Walaupun begitu sifatnya sangat baik. Dia juga sering mendukung dan membantuku dalam segala hal. Hampir semua olahraga dia bisa. Aku juga kadang minta tolong padanya untuk mengajariku main voli hehehe~. Dia juga sudah banyak meraih penghargaan,bahkan sampai keluar kota.

Tetapi semenjak naik kelas 11 kami semua berpisah alias tidak sekelas lagi. Walaupun begitu kami masih bisa bertemu saat jam istirahat dan menceritakan hal-hal yang terjadi di keseharian kami.

 Walaupun begitu kami masih bisa bertemu saat jam istirahat dan menceritakan hal-hal yang terjadi di keseharian kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanyalah anak semata wayang. Ibuku sudah meninggal sejak umurku 11 tahun. Ibuku meninggal karena kanker darah yang dideritanya. Ibuku sudah berjuang lama melawan penyakit itu.

Aku sangat terpukul atas kepergian ibuku. Aku tidak bisa berhenti menangis saat itu. Tetapi aku tidak boleh terus bersedih, karena ibuku pernah bilang "Kita harus ikhlas dengan apa yang diberikan Tuhan kepada kita dan selalu bersikap sabar terhadap segala hal" . Aku..tidak akan lupa dengan kata-kata itu..

Ayahku berjanji untuk tidak menikah lagi. Ayahku adalah seorang Pegawai yang bekerja di perusahaan periklanan. Dia bekerja di kota sebelah. Kota yang berdekatan dengan kota tempatku bersekolah.

Aku tinggal di kota ini sendirian di sebuah kontrakan. Kontrakan tidak terlalu kecil. Untuk biaya kontrakan, sekolah dan kebutuhan sehari-hari biasanya Ayahku akan mengirimkanku uang.

Karena aku tidak mau menyusahkan ayahku, jadinya aku bekerja paruh waktu, yaitu menjadi guru les privat. Aku hanya memiliki 3 murid, itu saja cukup, karena jika kebanyakan aku tidak bisa membagi waktuku. Lumayan 'kan bisa jajan dengan uang sendiri hehe~.

Bersambung....

Makasih udah baca guys~ jangan lupa comment,vote,dan Follow ya~

Bye bye~
See you in next story~

Himawari no Himitsu (The Secret of Sunflower) | [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang