27. *Mencoba*

1.1K 164 25
                                    

UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA, OKE!

HAPPY READING.

Adel menatap bingung, Asya dan Natta yang datang bersamaan ke sekolah. Ada niat ingin bertanya, namun urung saat ingat bahwa dirinya sedang marah.

"Del." Panggil Asya, kemudian berlari bersama Natta menghampiri Adel, yang berjalan menuju kelas.

Adel memasang wajah datarnya, masih enggan berbaikan dengan Asya.

"Apa?" Tanya nya dengan ketus.

Asya melirik pada Natta terlebih dahulu, lalu mulai berbicara kepada Adel.

"Gue mau minta maaf. Gue salah sama lo. Dan gue juga mau ngucapin makasih karna lo udah bikin gue sadar, omongan lo kemaren bener. Gue emang egois, maaf." Ucap Asya.

Adel masih diam, dengan ekspresi wajah yang tetap sama, datar. Hingga helaan nafas terdengar pelan.

Adel berdecak pinggang dan geleng-geleng kepala.

"Kenapa gak dari kemaren sadar nya. Kan gue jadi gak perlu marah sama lo." Ucap Adel, tersenyum dan mengulur kan tangannya.

"Kita baikan."

Asya ikut tersenyum dan membalas jabatan tangan Adel.

"Baikan."

Natta merangkul kedua pundak cewek cantik yang kini sedang berjabat tangan, berbaikan.

"Gitu dong. Gak usah berantem, semua masalah kalo diselesain dengan baik-baik pasti, selesai." Ucap Natta.

Ketiga cewek itu tertawa dan berjalan menuju kelas mereka, bersama-sama.

Asya menjadi lega setelah berbaikan dengan Adel. Sekarang keinginan nya tinggal satu lagi yang harus diselesaikan hari ini.

Asya akan berbicara kepada Dewa. Entah Dewa sekolah atau tidak hari ini. Tapi jika Dewa tidak sekolah, Asya akan pergi ke rumah Dewa langsung.

"Oh iya Nat. Semalem lo nelfon gue, kenapa? Sorry, gak sempet gue angkat. Gue udah tidur soalnya." Ujar Adel setelah menaruh tas nya ke bangku nya.

Natta yang tadi nya tersenyum riang, kembali muram dan tersenyum tipis.

"Gakpapa, masalah biasa. Lagian semalem Asya bantuin gue kok."

"Nat. Si nenek lampir gak tau diri, bikin lo kerja lagi ditempat itu?" Tanya Adel kaget.

"Udah lah. Gakpapa kok."

Adel menatap pada Asya.

"Lo udah tau?"

Asya mengangguk dan tersenyum simpul.

"Gue juga temen Natta. Gue bakalan bantuin dia selagi gue bisa." Ucap Asya.

Natta menarik kedua tangan cewek itu dan menggenggamnya.

"Makasih ya. Gue bersyukur bisa kenal sama kalian berdua, yang bisa ngertiin gue dan Nerima gue." Ucap Natta.

Asya dan Adel tersenyum, dan langsung memeluk Natta. Ketiga cewek itu berpelukan dengan saling tertawa. Dan tanpa ketiga nya sadari. Ada sepasang mata menatap kearah mereka dari depan pintu kelas mereka.

Dewano (Squel MHIMCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang