29. *Nikah muda?*

1.5K 169 16
                                    


JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA OKEY.
JUGA SERTAKAN KOMEN.

HAPPY READING

Setelah kejadian disekolah tadi. Asya dapat menghela nafas lega karna masalah nya dapat diselesaikan dengan baik-baik. Asya juga bersyukur karna masalah ini tidak sampai ke telinga orang tuanya.

Namun ternyata masalahnya masih belum selesai. Entah akan terjadi apa kali ini. Asya kembali resah, saat Mamah Dewa meminta dirinya datang kerumahnya setelah pulang sekolah, bersama dengan Dewa.

Asya meremas tangan Dewa yang sedang menggandeng tangannya. Mereka sudah sampai didepan pintu rumah Dewa.

"Tenang sugar." Ucap Dewa. Saat melihat wajah khawatir Asya yang dapat ditebak secara jelas.

Asya mendongak menatap Dewa.

"Kalo mamah lo ngamuk lagi gimana?" Tanya Asya. Ia sangat ragu untuk bertemu mamah Dewa.

Dewa terkekeh.

"Gak akan." Ucap Dewa meyakinkan. Tapi Asya masih saja merasa khawatir. Asya takut mamah Dewa akan berpikir macam-macam tentang dirinya yang mau saja diperlakukan mesum oleh Dewa. Walaupun tadi di sekolah tidak menujukan raut marahnya pada Asya. Tapi bisa saja kan, mamah Dewa sedang menahan kekesalan nya dan akan melampiaskan nya sekarang.

"Ayo masuk."

Kaki Asya masih setia diam ditempat. Jantungnya berpacu cepat.

"Perasaan gue gak enak, Wa." Gumam Asya.

Dewa menatap wajah Asya lekat dan menghela nafas.

"Mamah gue gak bakalan mutilasi kita. Walaupun keliatan galak tapi hati mamah gue kaya peri. Dia gak mungkin tega buat ngelakuin hal yang buruk sama kita." Jelas Dewa berusaha meyakinkan Asya, agar tak khawatir.

"Rileks aja."

Asya menggigit bibir bawahnya. Apa yang dikatakan Dewa seharusnya benar. Asya jangan terlalu khawatir. Ia harus rileks dan tenang.

Dengan sedikit keraguan Asya melangkah masuk kedalam rumah besar Dewa. Keduanya berjalan menuju ruang tamu. Seperti dugaan Dewa, mamahnya sudah menunggu di sofa dengan bersilang kaki. Dan tangan yang dilipat didepan dada.

Wajah wanita cantik itu menantang permusuhan pada Dewa. Hanya pada Dewa.

"Duduk sugar." Ucap Dewa mempersilahkan Asya duduk di sofa yang berseberangan dengan mamahnya.

Asya tak banyak omong. Kali ini ia akan menuruti ucapan Dewa.

Dewa ikut duduk disebelah Asya. Dan menatap lurus pada mamahnya, yang masih betah melotot pada nya.

"Ngedip mah. Nanti kelilipan." Ucap Dewa.

"Mamah mau kalian nikah." Ucap  Ocha. To the point.

DEG


Nikah?

Asya yang semula menunduk. Langsung mendongak menatap Ocha.

Apakah tadi Asya salah dengar? Tapi telinga Asya masih bisa mendengar dengan jelas.

Dewano (Squel MHIMCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang