"Hamil lagi?"
Kagetnya Hoseok disetujui dengan mata-mata para pendengar yang melotot. Sedang si Jimin, objek bahan cerita malah nyengir lebar, geli melihat tingkah para sahabatnya yang tak menyangka.
"Gila! Istri lo baru lahiran enam bulan lalu 'kan, Jim? Dia gak komplain?" komentar Jin sambil membersihkan pinggir bibirnya dengan tisu karena baru melahap mie rebus. Khas banget kayak bapak-bapak yang baru habis makan siang sambil ngopi sama koleganya.
Di sini, di kantin perusahan ini, lima pria tanpa hubungan darah tapi udah melekat bagai prangko itu sedang menikmati istirahat siangnya sambil gosip tentang Jimin yang bakalan punya anak kedua.
Tawa yang menggelegar dan topik pembicaraan yang kadang terdengar aneh sudah jadi kebiasaan yang mereka bawa dari jaman kuliah dulu. Gelar para petinggi perusahaan tak lagi jadi nomor satu kalau sudah bertemu dan saling cerita. Masa bodoh dengan anak buah sebab mereka tidak mengerti arti pencitraan.
"Ya, dia mau juga. Lagiankan pasti kita diskusi sih," jawab Jimin sekenanya.
Hoseok menggeleng sebab masih tak percaya. "Nah, ini, Tae! Sebelum lo nikah, lo bisa deh belajar ke Jimin gimana cara ngalus ke istri dan bikin anak langsung jadi. No ribet, No resep," katanya yang langsung dijawab polos dengan anggukan oleh si bungsu.
"Anjir. Lo pikir bikin kue, Bang?!" protes Jimin.
"Apaan juga nyuruh Taehyung belajar! Noh, Namjoon tuh yang harusnya belajar. Udah dua tahun, gak nongol nongol juga Namjoon juniornya," seragah Jin yang membuat semua mata kini menuju arah Namjoon.
Dalam sedetik seluruh atensi sekarang milik Namjoon dan suasana jadi terasa gak nyaman buat si pria berlesung pipi itu. Paham benar kemana arah pembicaraan ini, yang mana dia gak bisa temukan jalan keluarnya.
Bukan.
Namjoon sama sekali tidak tersinggung buat bahas hal-hal seperti ini sama teman-temannya. Toh, mereka juga udah tau Namjoon dari sisi terburuk sampai terbaik. Cuma, pria jangkung ini masih merasa canggung karena masalah anak otomatis melibatkan istrinya, Yoongi.
Benar. Mereka belum punya anak sampai sekarang ini ya karena keinginan Yoongi.
Belum lagi hal ini pasti menyeret cerita bagaimana Yoongi memberinya puluhan lembar yang berisi perjanjian pra nikah yang mereka diskusikan berminggu-minggu sebelum sah jadi suami istri. Gak kebayang oleh Namjoon beban komentar teman-temannya yang bakal Yoongi tanggung.
Jadilah, Namjoon memendam seluk beluk pernikahannya hanya dia dan Yoongi seorang.
"Kok jadi gue sih, Bang?" elaknya, pura-pura gak tahu.
"Ya, lo nikah duluan dari si Jimin tapi udah disalip dua kali," balas Jin. Memang kalau soal begini Jin adalah orang yang paling nyinyir dan berani ngomentari Namjoon. Walau notabenenya si suami Yoongi itu bosnya. Sedang yang lain pasti hanya diam, duduk mendengar.
"Kalau Bang Namjoon sih gak perlu diajarin, kayaknya dia deh yang lebih pro. Bahkan lebih dari pada lo, Bang," cerocos si Jimin yang mengundang tawa semua orang.
"Ah, lo. Bawa-bawa masa lalu lo, Jim," kata Hoseok sambil senyam senyum.
Namjoon yang merasa terbantu kini bisa menegakkan kepalanya sambil tersenyum miring. "Ya, bener, sih. Belum ada junior karena gue masih mau coba semua gaya sama Yoongi. Mau gue ajarin gaya baru gak, Bang?"
"Bangkek."
Satu lemparan tisu bekas melayang bersamaan tawa mereka meledak memenuhi kantin perusahaan.
Cuma sebentar, tawa Namjoon perlahan memudar diganti perasaan makin tak enak karena melihat nama 'mama' pada panggilan masuk ponselnya.
Sial banget.
"Halo. Iya, Ma?"
"Pagi besok kamu konsul bareng Yoongi, ya."
"Ha?" Namjoon mendelik sebentar, memastikan bahwa teman-temannya sekarang ini sedang sibuk satu sama lain, "konsul?" tanyanya dengan suara berbisik.
"Iya. Konsul ke dokter kandungan. Mama udah buat janjinya. Dokternya itu temen mama."
Namjoon mengulum bibirnya, mencoba cari alasan.
"Kayaknya Yoongi sibuk deh, Ma."
"Sibuk gimana? Orang dia bilang oke tadi."
"Dia bilang oke?"
"Iya. Makanya kamu jangan pulang malam-malam hari ini biar bisa ngomong sama dia dan istirahat cepet. Besok juga kamu izin gak masuk aja kalo perlu."
"Oke. Nanti aku pastiin ke Yoongi lagi."
"Iya. Tapi jangan oke oke aja ya. Selesai Konsul besok kasih laporan ke mama."
"Iya, Ma. Iya."
"Ok. Mama tutup."
Konsultasi ke dokter kandungan yang mendadak dan Yoongi yang setuju sama permintaan mama membuat Namjoon langsung memijat keningnya pelan.
Belum lagi pesan masuk dari Yoongi malah makin memperkeruh keadaan,
Pulang jam berapa? Kita harus bicara.
Sumpah demi apapun, Namjoon gak mau pulang!
KAMU SEDANG MEMBACA
l a n d e d // namgi
Fanfictiontentang Yoongi yang mencoba meyakinkan dirinya jika Namjoon mencintai dia.