Chapter 07

2.1K 221 2
                                    

"Kamu mau aku yang mengatasinya?" Tanya Edrick sinis sambil memeluk Davino dan menahan tangan anak itu agar tidak memukuli kakinya lagi.

Erland memandang horor menatap senyum manis yang di sunggingkan Edrick setelah pertanyaan bernada sinis miliknya.

Ia sudah membawa lebih tepatnya memaksa Edrick menemui Mario yang merupakan seorang psikiater.

Ia menduga,Edrick sudah tidak waras tanpa bertanya tentang hasilnya pada Mario.

Edrick itu sejak dulu tindakannya tidak terduga,terlalu spontan dan punya refleks yang bagus.

Ia juga pria yang tempramen dan posesif.

Memiliki ambisi yang besar akan sesuatu dan pantang menyerah.

"Apa ya-"

Brak!

Terlambat.

Belum sempat mengajukan pertanyaannya, Edrick sudah menghantam kepala Davino dengan lampu tidur di atas meja nakas.

"Lihat dia diam kan? Davin memang anak yang penurut." Kata Edrick sambil terkekeh penuh kepuasan.

"Kamu gila Edrick!!!" Erland berteriak marah hendak memukul Edrick.

"Diam brengsek!Tangani saja dia. Mungkin dia hanya akan amnesia." Kata Edrick santai.

Bahkan membuat Mario kehilangan kata-katanya.

"Anakmu bisa gagar otak bajingan!!" Erland berteriak marah.

"Itu tidak mungkin!Ia hanya akan amnesia. Aku sudah menentukan kekuatanku ketika memukul kepalanya." Kata Edrick santai sambil meraup tubuh Davin yang kini sudah tak sadarkan diri dengan pelipis berdarah.

"Harus kubawa kemana dia?Ruang operasi?" Tanya Edrick.

Erland memijit kepalanya yang mendadak terasa sakit.

"Ikuti aku." Katanya kemudian.

Ia tahu,memukul pria itu tidak ada gunakanya.

Yang penting sekarang adalah menangani Davino dulu.

Ia berjanji,setelah ini akan menjauhkan Davino dari Edrick.

"Psikopat." Erland bahkan masih bisa mendengar gumaman Mario.

Dan juga tidak sadar,jika Edrick menyeringai senang di belakang punggungnya.

Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang