Chapter 08

2.1K 225 11
                                    

Setelah luka di kepalanya di tangani,Davino kembali di bawa keruang rawatnya.

Tadi Erland memberi tahu,karena benturan cukup keras di kepalanya membuat Davin kehilangan memorinya,amnesia.

Namun hanya bersifat sementara,artinya jika ada pemicunya besar kemungkinan Davino sembuh dan kembali mendapatkan memorinya.

Edrick benci kabar terakhir itu.

Namun Edrick bukan orang yang gampang menyerah.

Ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan.

Apapun.

Termasuk merebut cinta orang lain.

Edrick sudah memikirkan rencana ini semenjak Davino selamat beberapa hari yang lalu.

Ia akan membawa Davino pergi jauh dari sini.

Hidup berdua dengan tenang di sebuah pulau tersembunyi.

Ah,pasti akan sangat menyenangkan.

Memukul kepala Davino dengan lampu adalah sebuah bagian dari rencana.

Dan hasilnya Davino amnesia.

Edrick tersenyum sambil mengusap kepala Davino yang terlilit perban.

"Kamu hanya milik Papa." Kata Edrick lalu mengecup kepala Davino dengan sayang.

ooOoo

Erland langsung berlari menuju ruang rawat Davino ketika salah satu perawat mengatakan jika pasien di ruang VVIP Dahlia Nomor 1 itu menghilang.

"Edriiiiiiiick!!!!!!!" Erland berteriak marah sambil menjambak rambutnya sendiri.

Edrick membawa kabur Davino.

Sial.

Ia kalah selangkah darinya.

Kenapa selalu seperti ini.

Sedangkan di atas sebuah helikopter, Edrick sudah duduk dengan nyaman sambil memangku Davino.

Luka karena infus yang di cabut paksa di tangan Davino sudah di obati oleh dokter disisinya.

Ia sudah menyiapkan segalanya.

Sebuah hunian pribadi di pulau pribadi yanh tidak pernah di ketahui publik selama ini menjadi tujuannya.

Sebuah pulau yang nampak tidak berpenghuni.

Memiliki beberapa jalan rahasia bawah tanah dan beberapa kapal selam.

Dan juga rumah sakit pribadi di dalamnya.

Beberapa jam kemudian,helikopter mendarat di halaman sebuah villa besar berlantai 3.

Edrick turun sambil menggendong Davino yang masih tertidur akibat obat tidur yang suntikan ketika akan membawanya pergi dari rumah sakit itu.

Kemudian ia membawa Davino kedalam sebuah ruangan yang menjadi sebuah rumah sakit pribadi.

Beberapa dokter yang di pekerjakannya pun langsung menangani Davino.

Davino sudah berada di dalam genggamannya.

Tinggal satu lagi.

Penghilangan jejaknya.

Papa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang