Jaehyung ● Wonpil
⚠️Mature Scene⚠️
Enjoy
.
Bunyi hentakan sepatu kulit menggema memenuhi rumah yang sangat sunyi. Lelaki sipit mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang membuatnya naik pitam. Tangannya mengepal hingga buku tangannya memutih, dan rahangnya ia katupkan dengan kuat."Wendy, keluar kau! Son Seungwan!"
"Ada apa Jae? Kenapa kau-"
Plak!
"Aku sudah katakan padamu, jangan pernah melibatkan Wonpil dalam masalah ini. Ini urusanku!" Jae berteriak tepat di depan wajah Wendy.
Dia tidak peduli pipi Wendy memerah bahkan sudut bibirnya berdarah karena tamparan keras yang dia berikan.
"Kenapa? Dia berhak tau kalau kita sudah menikah. Dia harus berhenti mendekatimu! Aku ini istrimu Jae!" Wendy balas berteriak dengan air mata yang sudah menggenang.
"Ck! Berapa kali harus ku katakan kalau pernikahan ini hanyalah rencana ayahku. Aku tidak pernah menginginkan ini semua. Aku tidak mencintaimu. Sedikitpun tidak"
"Bisakah kau berhenti mendekati dia dan berusaha mencintaiku?" Wendy menggapai tangan besar Jaehyung.
"Aku sedang mengandung anakmu" lanjutnya dengan nada lirih.
Jae berdecak dan menghempas kasar tangan Wendy, "Aku tidak pernah menginginkan anak darimu. Aku mabok saat menyetubuhimu, jadi jangan harap aku akan merawat dia"
"Kenapa?! Kenapa selalu Wonpil??" Jae menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sinis Wendy.
"Karena aku mencintainya, sangat jelas bukan?"
"Ah dan juga aku lebih tertarik dengan pria manis sepertinya. Kau sudah tau dari dulu Wendy" Dia melangkah keluar meninggalkan Wendy yang jatuh terduduk sambil memegangi perutnya.
°•°•°•°•°
Satu minggu Wonpil tinggal di apartemen Jinyoung, selama itu pula dia terus merenung di dalam kamar dan badannya bertambah kurus. Jinyoung lelah karna harus membujuk Wonpil untuk makan tetapi tidak di gubris sama sekali.
Wonpil yang ceria dan penuh tawa menjadi seperti mayat hidup di mata sahabatnya. Yang dia lakukan hanya termenung dan menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Jinyoung mengutuk lelaki bernama Jae itu, bisa-bisanya menyakiti lelaki yang sangat baik seperti Wonpil.
Jinyoung mendekat dan memeluk erat sahabatnya, "Wonpil sudahlah jangan dipikirkan terus. Kau belum makanan apapun sejak berada disini, kau butuh energi"
Wonpil menggeleng lemah, airmatanya kembali menetes.
"Aku jahat sekali Jinyoung. Aku menyakiti Wendy, aku merusak hubungan mereka. Aku.. jahat.." dia terisak di dalam pelukan Jinyoung.
"Hentikan Wonpil, kau tidak sepenuhnya salah. Kau korban disini"
"Dia sudah punya anak Ji.." Jinyoung menghela nafas pelan, mengelus rambutnya sambil terus menenangkan sahabatnya.
Wonpil tidak pantas mendapatkan lelaki brengsek seperti Jae, dia berhak bahagia.
"Aku ingin mengambil barang-barangku besok" Wonpil mengusap pipinya yang basah.
"Aku temani ya" si mungil menggeleng pelan dan tersenyum lembut.
"Aku bisa sendiri Jinyoung.. Terimakasih sudah membantuku"
.
Wonpil berdiri tepat di depan pintu rumah yang terdapat banyak kenangan di dalamnya. Dinginnya angin malam membuat dirinya bergetar untuk masuk ke dalam. Dia mengela nafas sebentar sebelum memutar kenop pintu.
Kaki kecilnya melangkah masuk ke dalam, ingatannya kembali pada kenangan dirinya bersama Jaehyung. Hawa dingin menambah kesan betapa hampa nya ruangan ini.
Tanpa sadar airmatanya kembali menetes ketika melihat bingkai foto keduanya sedang tersenyum disana. Dia terus melangkah ke kamar untuk mengambil barang-barang yang dia butuhkan.
Setelah tiga puluh menit berbenah, tiba-tiba langkahnya berhenti melihat Jaehyung berdiri sempoyongan dengan pakaian yang sudah acak-acakan. Dia sedang mabuk.
"Hey you still here? Hik! Oh god i miss you so much" Jae berjalan mendekat ke arah Wonpil.
Wonpil yang sedikit ketakukan hanya bisa berdiam diri sambil mecengkeram box yang ada di tangannya.
"Kau tidak merindukanku? Sudah seminggu aku mencarimu tapi kau tidak ada hik! Tapi aku senang akhirnya kau ada disini" Jae tersenyum dan terus mendekat dengan sempoyongan.
"Come here, i really miss you" dia merentangkan tangannya berusaha menggapai Wonpil.
Wonpil berjalan mundur dengan wajah ketakutan, tangannya bergetar dengan mata berair. Baru kali ini dia melihat Jaehyung mabuk.
"Kenapa kau terus mundur? Kau tidak rindu denganku hm?" Jae tersenyum dan menggapai tangan Wonpil.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Menurutmu?" Jae mendekatkan wajahnya ke leher putih si mungil.
"Tidak, kau sedang mabuk" Wonpil menahan badan Jaehyung dengan box yang masih setia dia pegang.
"Sst sebentar saja"
"Tidak! Lepaskan aku" Wonpil terkejut melihat lelaki didepannya ini melempar box dan mendorongnya ke kasur.
"Akan ku buktikan kalau aku hanya menyentuhmu" Jae melepas sabuk dan pakaiannya.
Dia mencium bibir Wonpil dengan kasar, menggigit leher putihnya hingga meninggalkan bekas memar disana. Menarik paksa baju yang melekat di tubuh si mungil.
"Lepaskan aku! Kau mabuk Jae!" Wonpil berteriak dengan nada ketakutan.
Dia terus meronta berusaha lepas dari kungkungan Jaehyung, tangannya menahan serangan kasar yang diberikan oleh si dominan.
"Kumohon hentikan. Kau sudah menikah Jaehyung!"
Plak!
Jaehyun menampar keras pipi Wonpil hingga memerah, sementara yang ditampar menangis dalam diam. Baru kali ini Jae sangat kasar padanya.
"Ssh ssh maafkan aku. Aku terlalu kasar padamu" Dia mengusap bekas tamparan di pipi kiri si mungil.
Setelah menenangkan Wonpil, dia memasukkan kejantanannya tanpa aba-aba. Mendorong pinggulnya dengan tempo sedang. Wonpil hanya memalingkan wajahnya dan terus menangis.
Dia Membiarkan Jaehyung menyetubuhinya dengan pandangan kosong. Permainan yang Jaehyung berikan saat ini malah membuat dirinya semakin hancur. Dia bahkan tidak peduli sudah berapa kali Jaehyung mencapai klimaksnya.
"Aakh you're so amazing" Setelah berkata seperti itu, Jaehyung menjatuhkan dirinya di samping Wonpil.
Lima menit setelah diam tak berkutik, Wonpil memakaikan kembali baju Jaehyung dan juga dirinya. Dia mengambil ponsel Jae dan menelfon seseorang.
"..."
"Bisakah kau antar Jae pulang?"
"..."
"Dia dirumahku, akan kukirim alamatnya"
"..."
"Thanks Brian" Dia menaruh kembali ponsel di saku celana Jae. Mengelus pelan kepalanya dan tersenyum tipis.
"Semoga kau bahagia bersama keluargamu. Jangan mencariku lagi"
.
Don't forget to vote and comment
Thanks~
![](https://img.wattpad.com/cover/238685463-288-k376303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
M E M O R I E S ▪︎JAEPIL✔
ФанфикSetiap melihat Wonpil mendadak kepala Jae rasanya sakit sekali. Seperti ada sesuatu yang terjadi dimasa lalu. Kenangan demi kenangan muncul dalam benak Jae. Apa yang sudah terjadi dengannya? Dan siapa Wonpil? [ r a n d o m • p r i v a t e ] homophob...