Basah kuyup membuat gaunku menjadi lima kali lebih berat dari sebelumnya. Kalau bukan akibat dari pria itu, aku tidak akan seperti ini. Mungkin aku sudah duduk di kursi nyamanku dan meminum teh sambil membaca buku Oliver Twist karya Charles Dickens.
Huh. Aku hanya bisa mengembuskan napas kasar ketika aku membuka pintu rumah, menyalakan lampu minyak, dan mempersilakan anak aristokrat itu masuk. Kupalingkan wajah pada pria di belakangku. "Silakan masuk, Nelson Whitlock," pintaku.
"Terima kasih," katanya lalu mendahuluiku ke hallway rumah sederhana ini. Dia juga sama basahnya denganku, bahkan mungkin lebih. Jasnya terlihat lebih kotor dan lebih pekat dari warna jas serupa pada umumnya. Mungkin air sudah meresap sampai ke lapisan terakhir dari pakaiannya. Sudah berapa lama dia mengikutiku? Sejak aku turun dari kereta? Atau saat aku berbelok masuk ke blok perumahan ini? Aneh sekali, lalu kenapa dia memilih untuk tidak berpayung?
Lamunanku buyar seketika saat aku menyadari bahwa Nelson sedang memperhatikanku. Aku belum mengerti arti tatapannya itu, tetapi sedetik kemudian, neuron otakku langsung bekerja menyuruh tanganku menutup pintu. Apa yang akan tetanggaku katakan saat mereka tahu ada pria di rumahku? Bibi Hawkins di seberang rumah akan menjadi yang paling heboh, sama seperti cerewetnya pada pertama kali dia menemuiku di pesta dansa bersama Daylan dan juga saat Phelan mengantarku ke rumah.
Aku ingat wanita paruh baya yang selau menyanggul tinggi rambutnya itu mengatakan bahwa Daylan bukanlah orang yang baik untukku. Dia mengatakannya tepat setelah kami pulang dari pesta dansa, saat aku baru saja akan masuk ke rumah dengan hati berbunga-bunga.
Well, aku tidak menyesali perkataannya waktu itu. Daylan memang seorang pria yang suka bermain wanita dan aku membencinya. Aku hanya merasa risih karena baru saja berdansa dengan pria itu, Bibi Hawkins tampaknya langsung tidak menyetujui hubunganku dengan Daylan.
Ceritanya lain lagi pada waktu Phelan mengantarku pulang. Saat itu aku sedang berada di depan rumahku bersama Phelan, kami baru saja selesai menonton pertunjukan teater di tengah kota. Entah mengapa Bibi Hawkins langsung dengan susah payah berlari dari dalam rumahnya, menyeret gaun super berat ala victoria yang dikenakannya, dan memisahkan gandenganku dari lengan Phelan.
Bagai petir di siang yang cerah, aku hanya bisa menatapnya heran waktu itu. Aku rasa begitu juga dengan Phelan. Aku sempat menangkap mata birunya memandangi Bibi Hawkins dengan risih.
"Bibi," sapaku canggung, berusaha mencairkan suasana.
Bibi Hawkins tersenyum sambil terus menggerakkan kipas tangan berbulunya dengan elegan. "June Sayang, ada baiknya kalian tidak bergandengan tangan seperti itu saat semua orang bisa melihat kalian. Ini siang hari, semua mata tertuju pada kalian." Bibi Hawkins melempar pandangan pada sekitar, membuatku melakukan hal yang sama.
Ada beberapa anak kecil sedang asik bermain di depan rumah mereka dan Tuan Woodtucker, sang tukang kayu. Ia baru keluar dari rumahnya sambil menjinjing kotak perkakasnya yang kekecilan untuk alat-alatnya yang terlalu banyak. Hanya ada mereka siang itu, tetanggaku yang lain mungkin sedang sibuk menyiapkan makan siang mereka. Aku kembali melihat Bibi Hawkins, bibirnya miring seakan kecewa bahwa tidak ada orang yang memperhatikanku dan Phelan selain dirinya. Itu artinya kami bebas bergandengan tangan dan bermesraan. Apa masalahnya dengan Bibi Hawkins?
"Memang saat ini belum ada banyak mata yang terganggu dengan kalian." Bibi Hawkins mengalihkan pandangannya pada Phelan kemudian melanjutkan, "Tapi kamu tahu kan? June baru saja menyelesaikan hubungannya dengan Inspektur Scotland Yard itu, siapa namanya? Ah, Daylan Dawson. Memangnya kamu merasa pantas menggantikan posisi Daylan?"
Bibi Hawkins menyeringai ketika mendapati aku dan Phelan sama-sama belum merespons kalimatnya, kami mematung bagai disihir oleh perkataan itu. Saraf otakku masih bekerja, mencerna apakah itu sebuah penghinaan atau pertanyaan?
![](https://img.wattpad.com/cover/244713970-288-k945061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri: Shake a Flannin
Mystery / ThrillerJune Oliver bekerja di rumah keluarga Earl William Whitlock sebagai dokter yang merawat Margaret Whitlock一istri sang Earl. Suatu hari, terdengar suara ketukan pintu dari dalam lemari pakaian pasiennya itu. Ada orang asing! Keadaan menjadi semakin ru...