Part 2

771 162 8
                                    

Candra Banyu Alaska, pria yang masih terlihat tampan meski usianya kini 34 tahun. Dengan tinggi 173 cm dan berat 63 kg. Ia memiliki perusahaan advertising company. Advertising company adalah perusahaan yang memberikan layanan untuk menciptakan ide-ide dalam hal promosi produk atau jasa baru yang membuat perencanaan, dan menangani pembuatan iklan untuk klien.

Agensi dapat melayani keseluruhan pemasaran produk atau jasa dengan membuat strategi yang menarik untuk mencapai target sasaran. Dalam advertising company dibagi menjadi beberapa departemen untuk menghasilkan kampanye produk atau jasa yang berhasil.

Di balik kemapanannya, ia memiliki kelemahan. Di usia Candra sekarang, dirinya belum menikah. Bagaimana bisa jika dirinya sangat tertutup dengan lawan jenis. Di saat teman-temannya sudah berumah tangga. Dirinya setia untuk sendiri. Candra mengalami alexithymia, hal ini menjadi sesuatu yang lebih sulit lagi.

Alexithymia adalah ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi. Sering dikaitkan dengan gangguan antisosial, kondisi ini sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda. Meski paham bahwa dirinya tengah merasa senang, mereka tidak tahu cara mengungkapkannya. Penyebab alexithymia belum dipahami secara pasti. Akan tetapi, para ahli menduga bahwa pemicunya berasal dari faktor genetik, trauma masa kecil, serta penyakit fisik atau mental yang memengaruhi fungsi tertentu pada otak.

Pada sebuah penelitian dalam jurnal Neuropsychologia, kerusakan pada insula anterior otak ternyata memicu gangguan emosi yang mirip dengan alexithymia. Insula anterior adalah bagian otak yang mengatur perasaan, perhatian, dan kepekaan terhadap rangsangan panca indra.

Dan penyebab Candra mengalami alexithymia adalah trauma masa kecil. Selama ini dirinya tidak tahu apa itu rasa senang, sedih, tertawa dan menangis. Ia seperti robot yang tidak punya hati. Candra tidak merasakan itu semua. Bagaimana ada wanita yang berani mendekatinya jika sikapnya seperti itu. Jangan kan memikirkan pernikahan, kata itu tidak pernah ada di benaknya sama sekali. Dan Hanif tidak tahu tentang dirinya yang mengalami alexithymia. Justru sahabatnya itu menjodohkannya. Hanif berspekulasi jika Candra hanya orang yang kaku terhadap wanita.

Iriana kembali dengan secangkir kopi sedangkan Mitha membawa piring camilan. Menghentikan obrolan Candra dan Hanif. Iriana masih meneliti pria itu. Wajahnya yang datar tidak mengekpresikan apa pun. Setidaknya tersenyum tapi ini tidak. Hanif mengucapkan terima kasih.

"Ndra, ini dia yang mau buat seragamnya." Hanif melirik Iriana.

"Ya,"

"Apa udah ada gambaran buat konsepnya?" tanya Iriana. Jika masalah pekerjaan responnya cepat lain dengan urusan pria.

"Udah, nanti aku kasih gambarnya."

"Ukurannya?"

"Eum, sesuai standarnya aja."

"Jadi semua ukurannya standar ya. S, L, M dan XL? " ucap Iriana sambil mengangguk samar.

"Tapi Ri, aku mau khususku sama Candra itu di ukur ulang aja. Maksudnya beda ukuran, sesuai badan kami gitu."

"Oh, oke kalau begitu. Nanti aku ukur." Iriana begitu bersemangat untuk orderan ini. Bukan karena Candra tetapi, memang tidak ada orderan lagi setelah pakaian Online Shop itu selesai.

"Aku nggak perlu," celetuk Candra.

Hanif mengerutkan keningnya. Bagaimana mereka bisa dekat jika Candra seolah menjauh. "Duh, Ndra nanti punyamu kekecilan. Jadi ukur ulang aja ya." Ia memberi peringatan dengan menatap Candra. Pria itu hanya mendesah lalu menganggukkan kepalanya samar.

"Jadi?" tanya Iriana.

"Ya, jadi. Nanti aku kasih konsepnya gimana terus ukur." Hanif menjelaskan.

Look At Your Heart (GOOGLE PLAY BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang