8

34 23 5
                                    

Tok..tok...tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Dara.

"Ada apa bi?" Tanya Dara yang sepertinya sudah mengetahui orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah bi Irah.Karena siapa lagi kalau bukan bi Irah,jelas-jelas mereka hanya tinggal berdua dirumah semegah itu dan hanya ada penjaga dan tukang kebun,itupun berada diluar rumahnya saja.Sedangkan orang tuanya tidak ada kabar sama sekali.

"Boleh bibi masuk"Ucap bi Irah.

"Masuk aja bi,pintunya tidak dikunci"
Bi Irah pun segera membuka pintunya dan masuk kekamar Dara.

"Permisi Non,Dibawah ada orang yang mau bertemu dengan Non Dara" Ucap bi Irah sopan.

"Siapa bi?" Tanya Dara yang sedang duduk dikursi santainya sambil membaca sebuah buku majalah.

"Den Doni Non"

"Suruh pulang saja,bilang saja kalau saya tidak bisa diganggu" Ucap Dara.

"Tapi Non,dia bilang kalau Non Dara tidak menemuinya,dia tidak akan pergi Non" Jelas bi Irah.

"Huh..menjengkelkan"ucap Dara kesal.
Dara langsung menaruh majalahnya dan segera berjalan keluar kamarnya untuk menemui Doni dibawah.

* * *

"Hai sayang" Ucap Doni ketika Dara menghampirinya diruang tamu.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Dara dengan tangannya yang dilipat didadanya.

"Jangan jutek seperti itu dong sayang" Ucap Doni mencoba mendekati Dara yang sedang duduk disebelahnya dengan jarak yang cukup jauh.

"Jangan macem-macem lo" Ucap Dara marah ketika Doni memegang dagu Dara dengan tiba-tiba.

"Kenapa kamu marah sayang,aku hanya memberikan sikap romantisku kepadamu"ucap Doni.

"Gue gak butuh itu" Ucap Dara sambil menjauhi Doni yang mulai mepet bahkan hampir tidak ada cela antara mereka.

"Bukankah kamu suka diperlakukan seperti ini sayang".
Donipun langsung memeluk Dara dari samping dengan gerakan tiba-tiba,membuat Dara kaget dan murka.

"Apa yang lo lakuin,Dasar cowok brengs*k"
Ucap Dara murka.
Iapun mencoba melepaskan diri dari Doni dan lari kekamarnya,meninggalkan Doni sendiri diruang tamu.

'Kamu harus menjadi milikku Dara' batin Doni dengan senyum jahatnya.

* * *

"Saya tidak mau tau pa,Dara harus menjadi milik saya seutuhnya" Ucap Doni berbicara kepada seseorang yang berada didepannya.

"Kamu tidak perlu khawatir Doni,saya pastikan bahwa anak saya hanya akan menjadi milik kamu" Jawab seorang laki-laki yang ternyata ayah Dara.

"Bagus pak Surya,senang bekerja sama denganmu" Ucap Doni dengan senyum kemenangan.

* * *

"Non tadi bibi dapet telepon dari Ibu,katanya besok ibu dan bapa akan pulang Non" Ucap bi Irah kepada Dara yang sedang makan.

Uhukk..uhukk
"Pelan-pelan Non kalau makan,nih minumnya Non" Ucap bi irah sambil menyodorkan segelas air putih.Dara pun meminumnya hingga tandas.

"Bibi serius Mama dan Ayah akan pulang" Tanya Dara memastikan.

"Iya Non" Jawab bi Irah.

"Yey mama dan ayah pulang!" Ucap Dara sambil mengangkat kedua tangannya dan berjingkrak-jingkrak seperti anak kecil yang mendapatkan permen.Bi Irah hanya tertawa kecil melihat kekonyolan Dara.

PANGERAN HOODIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang