Wang yibo kembali ke rumah dengan wajah berseri-seri karena tak sabar untuk bertemu dengan xiao zhan dan calon bayi nya.
Hari sudah gelap, dengan hati-hati dia melangkah masuk ke dalam kamarnya, namun saat kakinya baru melangkah masuk, suara yang ia rindukan itu menghentikan langkahnya.
"Berhenti! Aku tidak ingin melihatmu"
Untuk pertama kalinya setelah sadar. xiao zhan akhirnya berbicara dengannya.Yibo menatapnya dengan tatapan penuh kerinduan. Namun detik kemudian dia baru tersadar akan ucapan xiao zhan.
"Eh? bunny, apa maksudmu?"
Xiao zhan melipat tangannya di dada, kakinya di angkat ala-ala nyonya besar yang sedang berbicara dengan bawahannya.
"Tidurlah di luar. Aku sungguh tidak ingin melihat wajah jelekmu"
"Hah?" Wang yibo terkejut.
"Aku?" dia menunjuk dirinya sendiri.
"Jelek?"Sungguh tidak dapat di percaya. Seorang wang yibo yang kaya raya dan super duper tampan itu di bilang jelek? Apakah efek kehamilan menyebabkan xiao zhan menjadi rabun?
"Mengapa masih berdiri disana? Haruskah aku berdiri dan mengentarmu keluar?" Entah kenapa, xiao zhan hanya tidak ingin melihat wang yibo.
Yibo yang sedang bingung dengan apa yang terjadi pun hanya diam. Perlahan ia mundur selangkah. "Apakah…harus tidur di luar?" Dia bertanya lagi untuk memastikan dan xiao zhan mengangguk dengan santai.
Yibo menghela nafas pasrah. Tidak ingin bertengkar dengan xiao zhan, lelaki itu akhirnya keluar dan menutup pintu kamarnya. Syukurlah di depan kamarnya masih ada sofa, jadi dia bisa berbaring di depan kamarnya untuk sementara.
*
Hari sudah pagi. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Namun lelaki manis yang berada di dalam kamar itu masih belum ada tanda-tanda akan membuka pintu. Wang yibo mondar-mandir di depan kamarnya. Ingin mengetuk pintu, tapi bagaimana jika xiao zhan akan mengamuk? Mereka bisa bertengkar. Padahal xiao zhan baru berbicara dengannya, dia tidak ingin kehilangan suara xiao zhan lagi.
"Sayang, apa yang kau lakukan di luar?"
Tanya nyonya wang. Wanita itu hendak melihat xiao zhan, namun dia merasa aneh melihat anaknya yang mondar mandir di depan pintu tersebut. Bahkan mereka belum sarapan."Bu, aku harus berangkat ke kantor. Tapi… zhanzhan sepertinya belum bangun. Dia…menyuruhku tidur diluar"
Alis nyonya wang terangkat. Bagaimana bisa? Bukankah xiao zhan biasanya tidak peduli jika wang yibo tidur di sampingnya?
"Ahh"
Seolah sadar, nyonya wang mendesis pelan.
Yibo melirik aneh ke arah ibunya. Nyonya wang mendekat dan berbisik pada yibo.
"Itu pembawaan. Orang hamil biasanya akan mengidam bermacam-macam hal"Alis wang yibo terangkat. "Jadi, itu bukan karena xiao zhan tidak suka melihatku? Tapi karena bawaan saat hamil?"
Nyonya wang mengangguk. Yibo menghela nafas lega. Dia merasa bersyukur, pikirnya xiao zhan sangat membencinya hingga tidak ingin mereka tidur bersama lagi.
Lelaki manis itu membuka pintu sambil mengucek matanya. Nyonya wang dan yibo spontan menatap ke arahnya.
"Ohh zhanzhan, kau baru bangun nak?"
"Umm" xiao zhan hanya berguman.
"Ayo kita sarapan" ajak nyonya wang. Xiao zhan menolak untuk membersihkan diri sebentar. Nyonya wang hanya mengangguk dan menunggunya di bawah.
*
Ketiga orang itu duduk di meja makan. Yibo ternganga saat melihat nafsu makan lelaki manis itu yang meningkat drastis. Sedangkan nyonya wang memaklumi, toh dia juga pernah mengandung jadi dia juga bisa merasakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta or Obsession? (YIZHAN/END)
Romance"Bagiku, tidak ada maaf untuk seorang penghianat. jika di berikan kesempatan kedua, tidak menutup kemungkinan dia akan berkhianat lagi. Dan bagiku sama sekali tidak ada kesempatan ketiga dalam hidupku. jadi sebaiknya tidak ada kesempatan kedua agar...